Restu Anggraini Temukan Potensi Besar Bagi Fesyen Santun di Australia
Dari pengamatannya industri busana Muslim masih sangat muda, tetapi pemainnya, seperti di Indonesia, Malaysia, Singapura semakin banyak. \
Sebaliknya di Australia, kompetisinya masih sangat sedikit sehingga selalu ada ruang untuk terus berinovasi dan berkembang.
Restu berhasil memukau juri Australia Indonesia Young Fashion Designer Award dengan strategi pemasarannya. Foto: ETU.
Untuk memperkenalkan label ETU di Australia, Restu akan menampilkan koleksi musim gugur dan musim dingin, yang akan dialami Australia selama enam bulan ke depan.
"Saya terinspirasi dari pakaian pria, karena potongannya lebar-lebar dan fleksibel," ujarnya. "Untuk bahannya, saya bekerja sama dengan perusahaan asal Jepang sehingga memadukan kain dengan teknologi."
Soal warna, Restu akan lebih menggunakan warna yang sederhana dan kromatik, seperti putih, abu-abu, biru, biru, cokelat.
Potongan blazer, tunik, dan jenis outwear yang pas untuk cuaca dingin akan lebih mendominasi karyanya yang dibawa ke Australia.
Salah satu koleksi ETU dengan warna yang netral dan berkesan berkelas. Foto: ETU.
Restu Anggraini dengan label fesyennya 'ETU' akan tampil perdana di Australia lewat ajang Virgin Australia Melbourne Fashion Festival (VAMFF).
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan