Reuni Akbar 212 Disarankan Digelar Daring, Bisa Memakai Zoom

jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDIP Kapitra Ampera menyebut Reuni Akbar 212 seharusnya tidak perlu dilaksanakan secara tatap muka.
Pasalnya, bangsa Indonesia masih berada pada situasi pandemi Covid-19.
"Saya menyarankan tidak perlu diadakan," kata alumnus Universitas Muhammadiyah Jakarta itu saat dihubungi, Senin (15/11).
Menurut Kapitra, ada cara lain menyelenggarakan Reuni Akbar 212 dalam kondisi aman dari penularan Covid-19.
Misalnya, melaksanakan kegiatan melalui daring, sehingga mengurangi kerumunan yang menjadi sumber penularan virus SARS-Cov-2.
"Kalau diadakan, via zoom saja. Jadi, mengenang memori mereka, bisa pakai via zoom," tutur Ketua Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Advokat dan Pengacara Indonesia itu.
Dia mengatakan pelaksanaan Reuni Akbar 212 melalui zoom bisa menunjukkan seluruh elemen bangsa mau bersama-sama menekan penularan Covid-19.
"Ini darurat. Kita tidak ada pilihan. Pilihannya adalah berpartisipasi demi menuntaskan pandemi," beber Kapitra.
Politikus PDIP Kapitra Ampera menyebut Reuni Akbar 212 seharusnya tidak perlu dilaksanakan secara tatap muka. Pasalnya, bangsa Indonesia masih berada pada situasi pandemi Covid-19.
- Hasto Ditahan KPK, Said Tegaskan tidak Ada Pergantian Sekjen PDIP
- 5 Berita Terpopuler: Ada Info Penting soal PPPK, Seleksi Tahap 3 Mendesak, Ada yang Terancam Hilang
- Begini Kalimat Masinton Tanggapi Instruksi Megawati soal Retret, Mantap!
- Kedepan, Instruksi Megawati Bisa Diarahkan ke Kader PDIP di Legislatif
- Tak Ikut Retret dan Ikuti Instruksi Megawati, Zukri Misran: Semua Kader Tegak Lurus
- Wibawa Pemerintahan Prabowo Dipertanyakan Setelah Terbit Instruksi Megawati