Reuters: Lebih dari 2.200 PDP di Indonesia Meninggal Dunia
Anggota tim pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, tidak membantah temuan Reuters.
Tapi ia menolak mengomentari angka kematian akibat virus corona di kalangan warga dengan status PDP.
Dia mengatakan banyak dari 19.897 orang PDP belum diuji, karena antrean panjang spesimen yang menunggu diproses di laboratorium yang saat ini kekurangan staf.
Beberapa orang telah meninggal sebelum sampel mereka dianalisis, katanya.
"Jika ada ratusan sampai ribuan sampel yang perlu diuji, mana yang akan mereka prioritaskan? Mereka akan memberikan prioritas kepada orang-orang yang masih hidup," kata Wiku kepada Reuters.
Gotong Royong di Tengah Pandemi
Cerita inspiratif dari warga Indonesia yang memilih membantu satu sama lain saat menghadapi pandemi virus corona.
Sementara itu pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia, Pandu Riono mengatakan mereka yang meninggal memiliki gejala seperti penyakit COVID-19 dan tak ada penyebab lain kematian.
"Saya yakin sebagian besar kematian PDP disebabkan oleh COVID-19," ujar Pandu.
Lebih dari 2.200 orang Indonesia meninggal dengan gejala COVID-19, tetapi mereka tidak dicatat sebagai korban penyakit akibat virus corona, demikian hasil studi yang dilakukan di 16 provinsi
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan