Revisi Target Asian Games
jpnn.com - JAKARTA - Berbagai kendala menyelimuti persiapan kontingen Indonesia menuju Asian Games XVII Korsel. Mulai uang saku yang tersendat, pengadaan peralatan latihan seret, hingga kebutuhan suplemen yang mandeg.
Dengan kompleksitas masalah tersebut Ketua Dewan Satlak Prima yang juga ketua umum KONI Pusat Tono Suratman merevisi target medali emas di Incheon September mendatang. dari semula sembilan emas menjadi empat saja.
Dalam acara rapat kordinasi teknis Satlak Prima kemarin (22/4) di KONI Pusat, Tono berusaha realistis jika menengok kondisi sekarang. Sehingga incaran pemerintah melalui Kemenpora masuk sepuluh besar di klasemen pengumpul medali Asian Games cukuplah sulit.
"Kita lihat saja, dukungan pemerintah kepada kita juga kurang. Kalau sudah begini kok prestasi dituntut tinggi juga gak masuk akal. Jadi, rasanya empat medali emas seperti Asian Games 2010 di Guangzhou lalu adalah paling logis," tutur Tono.
Memang disediakan dana Rp 250 Miliar dari Kemenpora untuk peningkatan olahraga Indonesia tahun ini. Namun alokasi dana tersebut, tak hanya diperuntukkan Asian Games. Akan tetapi ada lima multieven lainnya. Misalnya Asian Beach Games, Youth Olympic Games, serta Asian Paragames.
Jika Tono menurunkan targetnya, tidak demikian dengan ketua Satlak Prima Suwarno. Warno, sapaan Suwarno, tetap mengobarkan optimisme tinggi soal pencapaian medali di Asian Games mendatang.
"Makanya hari ini (kemarin,red.) kita lakukan rakornis ini. Ini adalah hearing sisi teknis para pembina olahraga kita. Jadi, mumpung belum makin mepet kita akan cari solusi kendala teknis menuju Asian Games," sebut Warno.
Warno sendiri melihat kemungkinan medali lebih dari empat medali, seperti yang dikatan Tono tetaplah terbuka. Cabang olahraga (cabor) unggulan sepeti bulu tangkis, equestrian, karate, boling, serta rowing punya kans menaiki podium pertama.
Sementara itu, koordinator cabor terukur Hadi Wihardja menyatakan kalau memang target dikurangi haruslah realistis dan ada pemetaan yang jelas. Artinnya mulai sekarang harus adanya kejujuran dari para pengurus cabor soal kemampuan atletnya.
"Kalau memang hanya mampu perak atau perunggu, kenapa bilang bisa emas? Nah, itu yang nantinya membahayakan pemetaan target medali kita. Mulai sekarang sebaiknya jujur," sebut Hadi. (dra)
JAKARTA - Berbagai kendala menyelimuti persiapan kontingen Indonesia menuju Asian Games XVII Korsel. Mulai uang saku yang tersendat, pengadaan peralatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gagal Juara China Masters 2024, Jonatan Christie Merasa Ada yang Mengganjal
- Jonatan Christie Tumbang, Trofi China Masters 2024 Milik Anders Antonsen
- Live Streaming Final China Masters 2024 Jojo Vs Antonsen, Sekarang!
- Final China Masters 2024 Dibuka dengan Dramatis, 93 Menit
- Pelatih Persib Mengeluhkan Rumput Stadion GBLA, Hodak: Apa yang Mereka Perbaiki?
- Indonesia Siap Jadi Penyelenggara FIBA 3x3 Challengger and Woman Series World Tour 2025