Revisi UU Narkotika, Arsul Sani Ungkap Persoalan Ini

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani meminta Kementerian Hukum dan HAM mengkaji agar revisi Undang-Undang Narkotika dapat mengurangi kapasitas lembaga pemasyarakatan (lapas) di Indonesia.
Sebab, Arsul menilai kelebihan kapasitas lapas selama ini ditimbulkan oleh warga binaan atau terpidana kasus narkoba.
"Saya mohon penjelasan dengan analisis kuantitatif, kalau ini diubah, maka akan mengubah wajah lapas itu sejauh apa," ucap Arsul.
Hal itu disampaikannya dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) Komisi III DPR bersama Kementerian Hukum dan HAM di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/5).
Politikus PPP itu mengatakan jika nantinya hasil revisi UU Narkotika itu dapat mengurangi jumlah tahanan kasus narkotika, maka itu akan menghemat anggaran negara untuk pembiayaan lapas.
Wakil Ketua PR RI juga berharap penegak hukum konsisten dalam melaksanakan pasal 127 dalam UU Narkotika yang mengatur tentang rehabilitasi.
"Problem selama ini penegakan hukum sangat memengaruhi, karena penegak hukum tidak melaksanakan secara murni pasal 127 UU Narkotika," ujar dia.
Arsul menyebut yang terjadi selama ini penegak hukum lebih memilih menggunakan pasal 111, 112 dan seterusnya, karena adanya unsur memiliki dan menguasai narkotika.
Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani mengungkap persoalan ini saat RDPU membahas revisi UU Narkotika bersama Kemenkumham RI.
- 4 Kali, Fariz RM Kembali Ditangkap karena Dugaan Kasus Narkoba
- Bea Cukai & Polres Bengkalis Gagalkan Penyelundupan 87,7 Kg Sabu-Sabu di Perairan Sepahat
- Langkah Andhika Satya Pangarso Diharapkan Menginspirasi Anak Muda
- Dukung Kolaborasi Kementerian Imipas-Polri Berantas Narkoba di Lapas, Sahroni: Perlu Gebrakan!
- DPR RI dan Media Berkolaborasi Dorong UMKM di Jawa Barat, Begini Respons Desi Ratnasari
- Slamet Ariyadi DPR: Lemhanas Perlu Merevitalisasi Pembelajaran dan Pemahaman Ideologi Pancasila