Revisi UU Pilkada Disebut Pesanan Sponsor

jpnn.com - JAKARTA -- Pengamat komunikasi politik dari Universitas Padjajaran, Bandung, Lely Arrianie, mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan Undang-undang Pilkada selalu direvisi.
Menurut Lely, salah satunya adalah adanya pesan sponsor. Menurut Lely, pesan sponsor ini bisa saja datang dari elit partai politik, elit politik maupun elit eksekutif.
Kemudian, kata Lely, masih belum adanya kematangan berpolitik sehingga perubahan yang dilakukan ujungnya selalu berakhir melibatkan perasaan.
"Padahal membuat Undang-undang tidak boleh berdasarkan perasaan," kata dia saat diskusi bertajuk "Pertarungan Politik Pilkada" di Cikini, Jakarta, Sabtu (11/6).
Menurut Lely, keterlibatan publik menjadi suatu keharusan dalam setiap pembahsan perubahan UU, termasuk UU Pilkada. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Pengamat komunikasi politik dari Universitas Padjajaran, Bandung, Lely Arrianie, mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- MK Batalkan Hasil Pilkada Serang, PAN Yakin Ratu-Najib Tetap Menang
- Bertemu Dubes Kazakhstan, Wayan Sudirta DPR Dorong Kerja Sama Strategis di Berbagai Bidang
- Pramono Anung Ikut Retret, Pimpinan MPR Yakin Kepala Daerah Lain Bakal Menyusul
- Putusan MK Coblos Ulang 24 Pilkada, Ketua Komisi II Bicara Penataan Sistem Politik
- Resmi Ditunjuk Jadi Jubir PDIP, Basarah Singgung Soal Koordinasi dengan Megawati
- Polda Sumsel Mempertebal Pengamanan PSU Pilkada Empat Lawang