Catatan Politik Senayan

Revitalisasi Institusi dan Raja Kecil Pada Hierarki Kepemimpinan Nasional

Oleh: Bambang Soesatyo

Revitalisasi Institusi dan Raja Kecil Pada Hierarki Kepemimpinan Nasional
Anggota MPR Bambang Soesatyo menyoroti pernyataan Presiden Prabowo soal raja kecil yang disampaikan di Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya, Senin (10/2). Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

‘Raja kecil’ yang coba menentang kebijakan pemerintah tentang efisiensi anggaran itu secara tidak langsung mengonfirmasi kecurigaan atau asumsi masyarakat tentang adanya perilaku ambivalen yang dipraktikkan sejumlah aparatur negara.

Ambivalensi itu demikian nyata di mata publik sehingga telah berulangkali dikecam berbagai kalangan, karena perilaku seperti itu dipahami sebagai ketidaksetiaan dan ketidaktaatan pada hierarki kepemimpinan nasional.

Selain kasus ‘raja kecil’, satu-dua kasus terbaru juga mempertontonkan ambivalensi dan pelecehan aparatur negara terhadap hierarki kepemimpinan.

Dari rangkaian fakta itu, revitalisasi institusi negara menjadi pilihan tak terhindarkan.

Revitalisasi dalam arti pembaruan, penyegaran dan penguatan insitusi pada Tupoksi-nya masing-masing sebagai pelaksana undang-undang, dan semua peraturan presiden maupun peraturan pemerintah lainnya.

Tak kalah pentingnya dari revitalisasi institusi itu adalah memastikan semua pejabat dan aparatur negara setia dan taat pada hierarki kepemimpinan nasional.

Tidak boleh lagi ada ruang bagi aparatur negara mempraktikan perilaku ambivalen.

Sebab, dalam konteks kesetiaan dan ketaatan, ambivalensi adalah wujud pelecehan pada ikatan antara pemimpin dengan yang dipimpin, dan pada gilirannya hanya menimbulkan kekacauan dan kerusakan.

Anggota MPR Bambang Soesatyo menyoroti pernyataan Presiden Prabowo soal raja kecil yang disampaikan di Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News