Revitalisasi KA Butuh Rp 8 T
Pemerintah Hanya Kucuri Rp 4,6 T
Senin, 17 Januari 2011 – 03:09 WIB
JAKARTA - Meski rencana kenaikan tarif kereta api (KA) kelas ekonomi urung dilaksanakan Sabtu lalu (8/1), pembangunan infrastrukturnya tetap terus berjalan. Tahun ini, pemerintah hanya mengalokasikan Rp 4,6 triliun untuk merevitalisasi sarana perkeretaapian. Nugroho berharap, dana yang disediakan mencukupi untuk kebutuhan investasi perkeretapian tahun ini. Dengan dana yang jauh dari kebutuhan itu, pihaknya tetap berusaha mengoptimalkan pembangunan infrastruktur kereta api. "Tidak ada kata kurang. Pembangunan tetap jalan sesuai prioritas," tambahnya.
Sekretaris Ditjen Perkeretaapian Nugroho Indrio mengungkapkan, kebutuhan investasi untuk pembangunan infrastruktur tahun ini cukup besar. Sayangnya, pemerintah tidak memiliki cukup dana untuk membiayai semuanya. "Tahun ini, Ditjen Perkeretaapian hanya menerima anggaran dari pemerintah Rp 4,6 triliun. Padahal, dana yang kita ajukan Rp 8 triliun," ujarnya kemarin.
Baca Juga:
Dana tersebut, lanjut Nugroho, dipergunakan untuk meningkatkan dan mengembangkan sarana perkeretaapian di seluruh Indonesia. Dengan kurangnya anggaran yang disediakan pemerintah, pihaknya mengalokasikan dana tersebut untuk hal-hal yang prioritas. "Rencananya untuk pembangunan jalur ganda (double track), perbaikan sinyal, dan pengadaan lintasan baru," ungkapnya.
Baca Juga: