Revitalisasi KA Butuh Rp 8 T
Pemerintah Hanya Kucuri Rp 4,6 T
Senin, 17 Januari 2011 – 03:09 WIB
Adapun rincian penggunaan dana tersebut, di antaranya Rp 1 triliun untuk pembangunan jalur ganda dan jalur baru, Rp 400 miliar untuk rehabilitasi dan peningkatan jalan KA, serta Rp 270 miliar untuk perbaikan sinyal. "Kita berharap dana mencukupi. Proyek-proyek itu sangat penting untuk meningkatkan sektor perkeretapian," lanjutnya.
Saat ini, pihaknya sedang menggarap pembangunan lintas baru Bogor-Sukabumi-Bandung dan Sidoarjo-Tarik-Surabaya. Saat ini, proyek-proyek tersebut sedang dalam proses pembangunan, dan diharapkan selesai dalam waktu dekat. Nugroho berharap, pada 2012 pemerintah dapat mengalokasikan dana untuk Ditjen Perkeretaapian sesuai dana yang diajukan. "Semoga tahun depan tidak seperti sekarang," tuturnya.
Dengan dana yang mencukupi, setidaknya semua proyek yang sudah direncanakan pemerintah dapat terlaksana. Anggaran yang tersedia diperlukam agar pengembangan sarana perkeretaapian dapat dilakukan dengan optimal dan cepat. "Pada 2010, Ditjen Perkeretaapian menerima anggaran Rp 3,9 triliun dengan daya serap 86 persen. Tahun ini kita harapkan penyerapan dapat 100 persen," cetusnya.
Menurut Nugroho, adanya anggaran yang tidak terserap itu karena terkendala pembebasan lahan di beberapa lokasi. Ada beberapa tempat yang pembebasan lahannya tidak dapat direalisasikan, sehingga menghambat pembangunan infrastruktur KA. "Sulitnya pembebasan lahan sepertinya masih menjadi kendala tahun ini. Jadi kita perlu melakukan pemetaan wilayah terlebih dahulu," jelasnya. (wir/oki)
JAKARTA - Meski rencana kenaikan tarif kereta api (KA) kelas ekonomi urung dilaksanakan Sabtu lalu (8/1), pembangunan infrastrukturnya tetap terus
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi