Revolusi Akhlak
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Jumat, 22 Juli 2022 – 18:44 WIB
Ilustrasi - Habib Rizieq Shihab. Foto: Ricardo/JPNN
Namanya juga darurat, seharusnya bersifat sementara.
Akan tetapi, yang terjadi kedaruratan itu malah dipermanenkan, dilembagakan, sehingga menjadi legitimasi bagi tindakan-tindakan di luar hukum.
Hukum ada, tetapi sekaligus tidak ada.
Hukum seharusnya melindungi, tetapi malah menempatkan rakyat dalam pengawasan yang berkelanjutan.
Kekuasaan dibangun di atas kedaruratan.
Penguasa mengumumkan kondisi darurat terorisme, darurat radikalisme, darurat pandemi, dan yang terbaru sekarang adalah darurat ekonomi akibat perang Rusia vs Ukraina.
Maka, semua tindakan di luar hukum bisa dilakukan atas nama kedaruratan.
Negara mengatur kesehatan kita dengan mengeluarkan kewajiban booster.
Revolusi yang ditawarkan Habib Rizieq bukan revolusi fisik yang pernah dikenal dalam sejarah bangsa-bangsa, tetapi revolusi ala HRS adalah revolusi akhlak.
BERITA TERKAIT
- Nikita Mirzani Laporkan Reza Gladys atas Dugaan Pelanggaran UU ITE
- Soal Ijazah Jokowi Diduga Palsu, UGM Siap Buka-Bukaan
- Dr Tifauzia & Roy Suryo Audiensi dengan UGM, Minta Kampus Jangan Jadi Alat Seseorang
- Buka Suara soal Tudingan Dukung Israel, Anggun C Sasmi Bilang Begini
- Ribut-Ribut Nikita Mirzani dengan Fitri Salhuteru Berujung Laporan Polisi
- Berdiri di Depan Massa Reuni Akbar PA 212, Habib Rizieq Menyampaikan Pesan, Lantang