Revolusi Beludru
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Sepanjang babak pertama pasukan Belanda menebar ancaman. Pertahanan Republik Ceko benar-benar diuji oleh ketajaman Memphis Depay, Denzel Dumfries, dan kawan-kawan.
Bahkan pemain belakang Matthijs De Ligt pun ikut merangsek ke depan gawang Ceko dan menebar ancaman.
Pasukan Ceko pelan, tetapi pasti mulai mendapatkan kekuatan di babak kedua.
Dalam sebuah serangan balik, striker Ceko Patrik Schick memenangi duel bola dengan De Ligt.
Schick hampir lolos, dan De Ligt yang tahu gawangnya dalam bahaya berusaha menahan bola dengan tangan. Tak ayal wasit pun mengeluarkan kartu merah dan mengusirnya dari lapangan.
Schick adalah pembunuh berdarah dingin yang siap menusuk dengan serangan mematikan.
Belanda masih bisa memberikan perlawanan meski tampil dengan sepuluh orang. Namun, hanya tinggal menunggu waktu saja sampai Republik Ceko mencetak gol.
Thomas Holes membuat Ceko unggul 1-0 di menit ke-68. Lalu pada menit ke-80, Holes mengirim assist kepada Schick yang menyelesaikan tugas dengan tenang. Revolusi Beludru tuntas dengan dua gol tanpa balas.
Revolusi Beludru kali ini terjadi di Euro 2020. Tanpa kekerasan dan kucuran darah.
- Grup F EURO 2024: Kebangetan Kalau Portugal Tak Lulus ke 16 Besar
- Jokowi Can Do No Wrong
- Akhir Petualangan Berlusconi
- Kunker ke Praha, ART Minta Pemerintah Evaluasi Anggaran Kedubes RI
- Lewat Cara Ini, Ganjar Perkuat Kerja Sama Investasi Jateng dengan Republik Ceko
- Pesta Gol Lawan Ceko, Portugal Rusak Momen Manis Bek Persija