Revolusi Industri 4.0: Beberapa Jenis Pekerjaan Bakal Hilang
”Menurut data ILO, hanya 37 persen dari total output pendidikan di Indonesia yang well match,” jelas Bambang.
Selain itu, pendidikan vokasi masih rendah. Dari total sistem pendidikan di Indonesia, baru 5,6 persen diantaranya yang berbasis vokasi. ”Sementara di negara-negara maju, prosentase pendidikan vokasi 50 persen, 50 persennya keilmuan dan akademik.” ungkapnya.
Meski demikian, Bambang mengatakan tidak perlu khawatir dan minder menghadapi revolusi industri 4.0. Yang penting terus melakukan peningkatan skill agar bisa sesuai dengan kebutuhan bidang-bidang pekerjaan di masa depan.
Meskipun banyak pekerjaan hilang, Bambang menyebut banyak juga yang telah beralih pada pekerjaan-pekerjaan baru. Bambang mencontohkan kecepatan perkembangan Tokopedia.
Beberapa bulan lalu, jumlah merchandise di Tokopedia masih sebanyak 2 juta. Tapi belakangan jumlah tersebut meningkat tajam menjadi 2.700.000 merchandise. “Berarti ada 700 ribu orang yang mulanya tidak bekerja, menjadi bekerja,“ jelasnya. (tau)
Seiring dengan datangnya revolusi industri 4.0, sejumlah jenis pekerjaan diprediksi bakal hilang, namun muncul beberapa jenis pekerjaan baru.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Pentingnya Pengelolaan Zakat yang Profesional di Era Revolusi Industri 4.0
- Dirjen Dukcapil Kemendagri Bahas Tantangan Revolusi Industri 4.0 dalam Kuliah Umum UNS
- Catatan Ketua MPR: Menyelamatkan Masa Depan Puluhan Juta Anak dan Remaja
- Menuju Kecepatan Tak Tertandingi, Yamaha Bakal Kenalkan Teknologi Turbo!
- Di Forum ILO, Sekjen Kemnaker Paparkan Program Reformasi Sistem Jaminan Sosial
- Ibu Sebagai Sumber Awal Kemampuan Literasi