Revolusi Industri 4.0, Kemendikbud Rancang Ulang Kurikulum
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menghadapi tantangan baru dengan terjadinya perkembangan dunia digital di era revolusi industri 4.0.
Yang mana perkembangan itu berdampak pada hilangnya beberapa jenis pekerjaan lapangan karena digantikan sistem komputerisasi atau digital.
Untuk itu, Kemendikbud bakal merancang ulang kurikulum sebagai acuan pembelajaran di sekolah.
“Akan kami me-redesign kurikulum yang memiliki lima kompetensi," kata Mendikbud Muhadjir Effendy di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/5).
Lima kemampuan yang harus dimiliki para generasi muda dalam rangka menghadapi revolusi industri keempat adalah kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inovatif, kemampuan berkomunikasi, kemampuan bekerja sama, dan percaya diri.
"Lima hal ini adalah modal yang sangat dibutuhkan untuk bisa masuk abad 21 dan menguasai serta bergaul dalam revolusi industri 4.0," urai dia.
Terkait capaian bidang pendidikan dalam setahun terakhir, Muhadjir menyampaikan ada target tertentu yang masih jauh dari harapan. Sementara sisa waktu jabatannya hanya sekitar setahun.
"Kami berkejaran dengan waktu. Mudah-mudahan bisa lebih mempertajam prioritas-prioritas yang memang harus kami lakukan, berhubungan dengan semakin terbatasnya waktu dan semakin terbatasnya anggaran, semakin terbatasnya kesempatan untuk mengekseskusi program-program itu," tandasnya. (mg1/jpnn)
Menyambut tantangan baru dengan terjadinya revolusi industri 4.0, kemendikbud akan merancang ulang kurikulum.
- Ini yang Akan Dilakukan Muhadjir Effendy Setelah Tak Jadi Menteri
- Pentingnya Pengelolaan Zakat yang Profesional di Era Revolusi Industri 4.0
- Dirjen Dukcapil Kemendagri Bahas Tantangan Revolusi Industri 4.0 dalam Kuliah Umum UNS
- Menko PMK dan Kepala BNPB tiba di Basis KKB di Puncak
- Anggaran Makan Siang Gratis Dipotong Lagi? Airlangga Berkata Begini
- Menko PMK Sebut Pelaksanaan Cuti Melahirkan 6 Bulan Perlu Kesediaan Dunia Usaha