Revolusi Kedua Mesir, Desak Pengganti Mubarak Mundur
Rabu, 23 November 2011 – 22:00 WIB

Revolusi Kedua Mesir, Desak Pengganti Mubarak Mundur
"Katakan, jangan gentar, dewan (militer) harus lengser. Rakyat ingin mengeksekusi field marshal," teriak mereka.
Aksi unjuk rasa yang bergelora sejak Sabtu lalu itu memaksa kabinet Mesir yang dipimpin Sharaf menyatakan mundur. Hingga kemarin, dewan militer alias SCAF belum berkomentar soal pengunduran diri kabinet. Mereka hanya mengundang perwakilan seluruh partai pembentuk pemerintahan untuk membahas krisis yang berlangsung empat hari terakhir ini.
Namun, dewan militer tetap belum memberikan jawaban apa pun kepada kabinet terkait pengunduran diri mereka. Ketidakjelasan itu juga semakin mengobarkan amarah warga. "Ini hanyalah bagian dari permainan mereka. Ibarat bermain kartu, mereka memainkan joker. Karena itu, kami mendesak dewan militer bubar," tuntut Mustafa Mursi, pengunjuk rasa berusia 60 tahun yang mengenakan masker antigas.
Bersamaan dengan itu, Amnesti Internasional (AI) juga mengkritik pemerintah serta dewan militer Mesir. Dalam protes tertulisnya, lembaga independen yang bermarkas di Kota London, Inggris, itu menyebut pemerintah Mesir telah gagal mewujudkan janji-janji mereka kepada rakyat. Terutama, janji meningkatkan perlindungan terhadap HAM.
KAIRO - Unjuk rasa anti pemerintah terus berlanjut di Mesir. Kemarin (22/11) ribuan warga kembali membanjiri Tahrir Square di Kota Kairo dan menuntut
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza