Revolusi Mental Jokowi Disebut Kelanjutan Semangat Bung Karno

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif Pusat Kajian Trisakti Fahmi Habsy mengatakan bahwa Revolusi Mental yang digaungkan calon presiden Joko Widodo, merupakan kelanjutan dari sebuah semangat romantika revolusinya Trisakti Bung Karno.

"Bedanya adalah kalau dulu revolusi mempertahankan kemerdekaan, sekarang revolusi menuju mentalitas yang lebih baik," kata Fahmi di sela-sela diskusi publik bertajuk "Konstektualisasi Trisakti di Abad 21 Menuju Masyarakat Indonesia Maju, Berkualitas, Sejahtera dan Demokrasi" di Jakarta, Rabu (28/5).

Dia menjelaskan, Soekarno memberi paspor bahwa memanifestasikan Trisakti itu dinamis. Menurutnya, Trisakti yang sempat muncul di zaman Bung Karno, tidak dijalankan di orde baru. "Dialektika ini sekarang digaungkan oleh Jokowi - Jusuf Kalla," kata Fahmi.

Menurut Fahmi, Jokowi juga selama ini sudah menjalankan Trisakti yang digaungkan Bung Karno tersebut. Ia mencontohkan, misalnya ketika menjadi Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta.

"Artinya, Jokowi itu sudah konkrit aksinya, sehingga ke depan aksi itu akan dibawa ke tingkat nasional. Ini sudah konkrit bukan sekedar khayalan," paparnya.

Menurut Fahmi, dalam menjalankan pemerintahan Jokowi juga berpikir dengan konsep problem solving. Jokowi merupakan pemimpin yang sudah berpengalaman memimpin ribuan dan jutaan masyarakat.

"Baru Jokowi yang sudah membuktikan itu. Sehingga genuitas Trisakti itu adanya Jokowi. Bukan simbolisasi cara berpakaian, berkopiah yang mirip Bung Karno saja," katanya.

Ia pun menyatakan, Jokowi sudah memulai dengan existing problem, atau apa yang diwariskan oleh pemerintah saat ini. (boy/jpnn)