Reza Indragiri: Gagasan Wakapolri soal Preman Terdengar Laksana Rintihan

Tidak sebatas bekerja sebagaimana biasa, tetapi sekarang harus menjalankan perpolisian Covid-19 (Covid-19 policing).
Selain capai dengan tugas-tugas tambahan terkait pengendalian wabah di tengah masyarakat, personel polisi sendiri juga cemas menghadapi risiko tertulari, jam kerja yang lebih panjang, dan itu berdampak terhadap kesehatan dan kebahagiaan mereka.
Namun, peraih gelar MCrim (Forpsych, master psikologi forensik) dari Universitas of Melbourne ini mengatakan, hal itu bukan excuse. Polisi harus hadir. Itulah ekspektasi bahkan tuntutan yang kalau mau jujur kurang manusiawi juga.
Nah, Reza menduga, barangkali guncangan akibat perpolisian Covid-19 itu pula yang dirasakan oleh Komjen Gatot.
"Gagasan Wakapolri terdengar laksana rintihan. Rintihan yang menginsafkan kita bahwa ternyata bukan hanya dokter yang di masa pageblug ini menjadi pahlawan. Sebagai profesi yang tetap tidak boleh rehat di tengah wabah hebat, tampaknya polisi juga butuh penghargaan," pungkasnya. (fat/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Pakar psikologi forensik lulusan Universitas of Melbourne soroti ide Wakapolri Komjen Gatot soal pemberdayaan preman,
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Polresta Pekanbaru Minta Warga Laporkan Preman Berkedok Ormas Minta THR
- Profil Irjen Herry, Kapolda Riau Baru, Sosok Reserse Tangguh Pemburu Preman
- Palak Sopir Travel di Koja, Preman Ditangkap Teman-Teman Korban
- Polres Metro Jakbar Tangkap Preman yang Duduki Lahan di Daan Mogot
- Kapolri: Polri Kehilangan Sosok Syafruddin, Senior yang Berdedikasi
- DPR Usul Moge Bisa Masuk Tol, eks Wakapolri Oegroseno Beri Syarat Begini