Reza Indragiri, Master Langka Bidang Psikologi Forensik
Tak Butuh Empati, Curiga Jadi Senjata Utama
Jumat, 08 Januari 2010 – 06:19 WIB
Dengan psikologi forensik, Reza mempunyai sudut pandang lain dalam melihat kasus-kasus kejahatan. Misalnya, dalam kasus pemerkosaan. Umumnya, polisi menilai bahwa motif pelaku pemerkosaan adalah pemenuhan hasrat seksual. Namun, dia melihat justru motif kekuasaan merupakan hal yang utama dalam banyak kasus pemerkosaan di Indonesia.
Terkait pemeriksaan psikologi terhadap Antasari Azhar, Reza mengaku tidak mengetahuinya. Dia juga tidak menjadi bagian dari tim yang memeriksa Antasari, yang diketuai Yusti Probowati, ketua umum Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor). Saat dimintai pendapat, Yusti tidak bersedia menyampaikannya. Alasannya, dia dibatasi oleh kode etik profesi.
Berdasar hasil pemeriksaan yang disampaikan di persidangan, Antasari dinilai memiliki tingkat agresivitas yang tinggi. Namun, tingkat agresivitas tersebut dapat ditutupi dengan kemampuannya mengendalikan emosi. (kum)
Salah satu upaya penyidik mengungkap kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen yang melibatkan Antasari Azhar adalah menggunakan pendekatan psikologi
Redaktur & Reporter : Antoni
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408