Reza Indragiri Menilai Twit Ferdinand, Cermati Kalimat Terakhir
jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyampaikan sejumlah analisis tentang twit Ferdinand Hutahaean dan media sosial (medsos) setelah direktur eksekutif Indonesia Police Monitoring (IPM) itu dilaporkan ke polisi.
Ferdinand dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Ketua Umum KNPI Haris Pertama atas dugaan pelanggaran UU ITE dan penistaan agama pada Rabu (5/1).
Pelaporan itu berkaitan dengan unggahan Ferdinand pada Selasa (4/1), melalui akun @FerdinandHaean3 di Twitter yang anggap dapat merusak persatuan bangsa.
Ferdinand dalam cuitannya menuliskan kalimat "Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela".
Pada hari yang sama, twit itu lantas dihapus dan disertai permintaan maaf serta klarifikasi dari Ferdinand yang menyatakan cuitan itu merupakan dialog pribadi alias curhatan yang bersifat imajiner tentang kebatinannya.
Nah, apakah benar twit Ferdinand itu sekadar curhatan, adakah motif politik tersirat dari teks itu, dan apakah berpotensi memecah belah?
Berikut wawancara JPNN dengan Reza Indragiri, penyandang gelar MCrim (Forpsych-master psikologi forensik) dari Universitas of Melbourne Australia seputar kasus Ferdinand Hutahaean dalam bentuk tanya jawab.
Anda menilai twit Ferdinand sebagai curhatan atau sentilan?
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menilai twit Ferdinand Hutahaean yang dianggap penistaan agama dan memecah belah. Begini analisis Reza.
- CEO BPI Danantara Rangkap Jabatan Sebagai Menteri Investasi, Ketum KNPI Bereaksi
- Omongan Menteri Trenggono Disebut Tidak Mendasar oleh Pihak Kades Kohod, Waduh
- Azizah Salsha Sepakat Berdamai Dengan Jessica Felicia, Ini Alasannya
- Kades Kohod Disebut Bersedia Bayar Denda Pagar Laut Rp 48 Miliar
- Menteri Trenggono Ungkap Penanggung Jawab Pemasangan Pagar Laut, Ternyata
- Hobi Judi Online 1XBET, Pengusaha Ini Habiskan Rp 6 Miliar