Rezim Assad Tangkapi Ratusan Dokter di Syria
Militer Terus Serang Oposisi, Jaksa-Hakim Ditembak Mati
Senin, 20 Februari 2012 – 08:38 WIB
DAMASKUS - Rencana referendum terhadap konstitusi yang dijanjikan Presiden Bashar al-Assad gagal meredam perlawanan oposisi dan unjuk rasa antipemerintahannya di Syria. Desakan agar oposisi dan pemerintah menghentikan pertikaian serta mencari penyelesaian lewat berdialog juga tidak mempan. Kekerasan di Syria terus menelan korban jiwa. Insiden itu terjadi hanya selang sehari setelah anggota dewan Kota Aleppo, Jamal al-Bish, juga tewas dibunuh. "Pelakunya adalah kelompok teroris bersenjata," tutur SANA.
Seorang jaksa wilayah dan hakim dibunuh di Idlib, kota di barat laut Syria atau sekitar 330 km utara Damaskus, kemarin (19/2). Jaksa Nidal Ghazal dari Provinsi Idlib serta Hakim Mohammed Ziyadeh dan sopir mereka ditembak mati ditembak mati di dalam mobil saat dalam perjalanan menuju kantor.
Baca Juga:
Kantor berita pemerintah, Syrian Arab News Agency (SANA), menyebut pelaku penembakan adalah "kelompok teroris bersenjata". Jaringan oposisi Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), membenarkan jatuhnya korban jiwa para pejabat pemerintahan Assad itu. Tetapi, mereka hanya menyatakan bahwa ketiganya tewas akibat dibunuh "para penyerang yang tak dikenal".
Baca Juga:
DAMASKUS - Rencana referendum terhadap konstitusi yang dijanjikan Presiden Bashar al-Assad gagal meredam perlawanan oposisi dan unjuk rasa antipemerintahannya
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan