Rezim Erdogan Minta Indonesia Memusuhi Kelompok Muslim Ini
jpnn.com, JAKARTA - Turki meminta Pemerintah Indonesia dan organisasi-organisasi di negeri ini untuk mewaspadai para pendukung ulama Fethullah Gulen (FETO) yang oleh rezim Recep Tayyip Erdogan dicap sebagai organisasi teroris.
Ankara bahkan mengharapkan kelompok yang dituduh sebagai dalang kudeta gagal 2016 tersebut dicegah beraktivitas di wilayah Indonesia.
“Beberapa anggota organisasi masih aktif mengejar upaya pro-FETO di Indonesia seperti menjalankan restoran dan terlibat dalam kegiatan budaya dan akademik serta mengorganisir konferensi dan acara,” kata Kedutaan Besar Turki di Jakarta dalam pernyataan pers di Jakarta, Sabtu.
Kedutaan Besar Turki mengatakan bahwa FETO berusaha memperkuat pengaruh di tengah masyarakat Indonesia demi kepentingan politis mereka, seperti merekrut pendukung dan menggalang dana.
Kedutaan besar Turki menyebutkan FETO berusaha membangun hubungan lebih dekat dengan komunitas akademik Indonesia dengan mengundang akademisi terkemuka mengikuti acara-acara mereka.
Kedutaan besar Turki menegaskan bahwa setiap kontak pribadi atau akademik dengan individu dalam FETO bertentangan dengan semangat hubungan persahabatan dan persaudaraan antara Indonesia dan Turki.
"Oleh karena itu, kami meminta Indonesia terus mewaspadai aktivitas FETO karena mereka merupakan ancaman tidak hanya bagi Turki juga terhadap persaudaraan bangsa Indonesia,” sambung Kedubes Turki. (ant/dil/jpnn)
Rezim Erdogan bahkan mengharapkan kelompok yang dituduh sebagai dalang kudeta gagal 2016 tersebut dicegah beraktivitas di wilayah Indonesia
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- Peduli Tanpa Diskriminasi, Elly Lasut Pemimpin yang Dekat dengan Masyarakat Muslim
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia