Rhoma Dianggap Raja Dangdut, Bukan Pemimpin Politik

Rhoma Dianggap Raja Dangdut, Bukan Pemimpin Politik
Rhoma Irama. Foto: JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik asal Universitas Indonesia (UI), Arbi Sanit menilai Raja Dangdut Rhoma Irama tidak punya peluang untuk memenangkan pemilu presiden (pilpres) 2014 mendatang. Pasalnya, Rhoma absen kualitas yang dicari masyarakat dari seorang pemimpin.

"Apa alasannya orang milih dia kecuali dia artis, dia orang Islam. Orang-orang itu saja yang milih dia," kata Arbi kepada wartawan di Galery Cafe TIM Cikini, Jakarta, Sabtu (14/12).

Menurutnya, seorang pemimpin negara harus mampu masuk ke dalam pergaulan kalangan elit. Selain itu, presiden juga harus bisa memberi pengarahan dan bimbingan kepada orang banyak. Hal-hal tersebut yang dilihat Arbi tidak ada dalam diri Rhoma.

Karenanya, Arbi menyarankan agar Rhoma tetap bertahan pada profesinya sebagai musisi sekaligus pemimpin Soneta Grup.

"Pemimpin dangdut, pemimpin musik ya itu, bukan pemimpin politik. Dia tidak mampu mengurusi negara. Hanya orang bego lah yang milih dia," tegasnya.

Seperti dketahui, hari ini Rhoma Irama membuktikan keseriusannya untuk maju sebagai calon presiden dengan membuka Posko Rhoma Irama for Republik Indonesia (Riforri) di Jalan Dewi Sartika Jakarta Timur. Posko tersebut menjadi pusat komando bagi para relawan pendukung Rhoma dari seluruh Indonesia.

Rhoma kabarnya akan diusung sebagai capres oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun, hingga hari ini belum ada keputusan resmi dari partai Islam tersebut terkait pencalonan Rhoma. (dil/jpnn)

JAKARTA - Pengamat politik asal Universitas Indonesia (UI), Arbi Sanit menilai Raja Dangdut Rhoma Irama tidak punya peluang untuk memenangkan pemilu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News