Rhoma Irama: Tugas Partai Idaman Melawan Teroris
JAKARTA - Di tengah pidatonya usai pelantikan pengurus 18 DPW Partai Idaman, Rhoma Irama memperkenalkan Presiden Direktur Sari Pan Pacific yang juga Bendahara Umum Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) Teddy.
Ketua Umum Partai Idaman itu bercerita sebelum acara digelar di Sari Pan Pacific, Tedy sempat bertanya kepadanya kenapa mau menggelar acara di hotelnya.
Teddy sempat bertanya apakah tidak takut bikin acara di Sari Pan Pacific karena baru saja beberapa hari lalu terjadi aksi teror di kawasan Thamrin. Rhoma mengatakan tidak takut.
"Hei....justru saya sengaja bikin di sini untuk menunjukkan bahwa Idaman tidak gentar dengan teroris," kata Rhoma yang disambut tepuk tangan kader Partai Idaman dan undangan. "Justru tugas Idaman adalah melawan teroris," tegas si Raja Dangdut, itu.
Dia menegaskan bahwa teroris merupakan musuh semua agama, dan semua negara. "Tidak ada satu agamapun yang merekomendasikan terorisme, terutama Islam," kata suami Ricca Rachim, itu.
Setelah pidato, Rhoma pun bergabung dengan Soneta Band. Ia membawakan sejumlah lagu andalannya. Bahkan, sebuah lagu khusus dipersembahkan Rhoma untuk istri tercintanya, Ricca yang juga hadir di acara itu.
"Ini khusus buat istri saya Ricca, yang lain tak boleh dengar," ujar Rhoma bercanda. Lalu, lagu berbahasa India pun dibawakan Rhoma. Tepuk tangan menggema buat Bang Haji. (boy/jpnn)
JAKARTA - Di tengah pidatonya usai pelantikan pengurus 18 DPW Partai Idaman, Rhoma Irama memperkenalkan Presiden Direktur Sari Pan Pacific yang juga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Arogansi Pengusaha Suruh Siswa Menggonggong Lenyap saat Ditangkap, Tangan Diborgol, Lihat
- Guru Besar UI Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Babak Baru Diplomasi Indonesia
- Gempur Rokok Ilegal di 2 Wilayah, Bea Cukai Amankan Barang Bukti Sebanyak Ini
- Kinerja Pelayanan Publik Pemprov Jateng Diganjar Penghargaan dari ORI
- Saat Aktif jadi PNS Setor Uang per Bulan ke Korpri, Begitu Pensiun Susah Cairnya
- Jurus Mendes Yandri Atasi 3.000 Desa yang Masih Tertinggal