RI Buka Terus Peluang Pengalihan Utang
Selasa, 30 Juni 2009 – 13:40 WIB

RI Buka Terus Peluang Pengalihan Utang
Beban utang Indonesia yang mencapai 134,85 miliar dollar AS -luar negeri dan domestik-, atau lebih dari 60 persen GDP dan defisit budget APBN sebesar lebih dari 3 miliar dollar AS.
Baca Juga:
Besarnya piutang membuat ruang yang dimiliki negara untuk melakukan pembangunan sangatlah terbatas. Laporan Bank Dunia yang dimuat dalam Global Development Finance tahun 2000 memang menempatkan Indonesia dalam kategori severely indebted low income country (SILIC).
Dalam laporan tersebut, Indonesia berada satu kelompok dengan negara-negara termiskin dunia seperti Mali, Malawi, dan Ethiopia. Klasifikasi ini bahkan dilakukan sebelum bencana di Aceh dan Sumatera Utara.
Pascakrisis Asia, Indonesia cukup lama "dipaksa" menjalankan Structural Adjusment Program (SAP) godokan IMF. Dampaknya, nilai cicilan utang umumnya menjadi jauh lebih besar ketimbang alokasi dana untuk pengurangan kemiskinan.(lev/JPNN)
JAKARTA- Indonesia mendorong terus peluang program pengalihan utang dari negara-negara pemilik dana. Agar tidak tumpang tindih dalam pelaksanaannya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 5 Berita Terpopuler: Lisa Mariana Dipolisikan Ridwan Kamil, Sejumlah Aset Disita, Fakta Terungkap
- Ancaman Hukuman Oknum TNI AL Pembunuh Juwita Bisa Bertambah
- Perubahan KUHAP Penting, Tetapi Harus Perhatikan Juga Faktor Ini
- Ketua INTI Tangsel Ajak Masyarakat Teladani Semangat Kebangkitan Kristus
- Setiawan Ichlas Disambut Hangat saat Mudik ke Palembang, Lihat Ada Pak Gubernur
- 165 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek saat Libur Panjang 2025