RI Butuh Teknologi Geothermal Islandia
Selasa, 27 April 2010 – 05:21 WIB
JAKARTA - Indonesia dan Islandia sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam pengembangan tenaga panas bumi (geothermal). Saat ini Indonesia memiliki 40 persen cadangan panas bumi dunia. Sedangkan Islandia termasuk negara yang memiliki teknologi geothermal yang cukup maju. Dino mengatakan, Presiden SBY menyarankan kepada Presiden Grimsson untuk memperluas penerapan teknologi berbasis panas bumi ke negara-negara lain, seperti di ASEAN, Tiongkok, Afrika, Amerika Latin, dan kawasan lain. "Jadi, ini proyek konkret antara Indonesia dan Islandia yang diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan clean energy di dunia," terang Dino.
Hal itu diungkapkan Juru Bicara Presiden Bidang Luar Negeri Dino Patti Djalal di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin (26/4). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah bertemu langsung dengan Presiden Islandia Olafur Ragnar Grimsson sebelum pembukaan World Geothermal Congress di Nusa Dua, Bali, kemarin. "(Pertemuan) ini merupakan landmark hubungan Indonesia dan Islandia," kata Dino.
Baca Juga:
Dino menuturkan bahwa Indonesia dan Islandia juga sepakat untuk membangun energi bersih dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar dari fosil. Selama ini, kerja sama di antara kedua negara sudah berjalan. Terutama, banyak tenaga ahli dari PT Pertamina yang dikirim ke Islandia untuk belajar. "Sampai sekarang ada 24 orang Pertamina yang belajar teknologi geothermal di Islandia," ujarnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Indonesia dan Islandia sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam pengembangan tenaga panas bumi (geothermal). Saat ini Indonesia memiliki
BERITA TERKAIT
- Threads Merilis Fitur Baru Secara Global, Silakan Dicoba
- Kirim Banyak Foto dan Video di WhatsApp Jadi Lebih Praktis
- PT JIP & Disdik DKI Kerja Sama Pemanfaatan Gedung untuk Pembangunan Menara Telekomunikasi
- Akustika Swara Indonesia dan BRIN Kembangkan Tabung Impedansi
- Konon, Apple Menyiapkan AirTag Generasi Terbaru, Ini Bocorannya
- ISACA Indonesia Dorong Penguatan Keamanan Digital dan Tata Kelola Teknologi