RI Danai Proyek Pesawat Tempur Buatan Korsel
Biayai 20 Persen, Libatkan PT DI
Kamis, 24 Februari 2011 – 08:48 WIB

RI Danai Proyek Pesawat Tempur Buatan Korsel
JAKARTA- Insiden laptop di Seoul tak berpengaruh pada kerjasama militer dua negara. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro memastikan, semua rencana dengan Korea Selatan tetap dilanjutkan. Termasuk, kerja sama pengadaan pesawat tempur Korean Fighter X (KFX).
"Itu target jangka panjang," kata Purnomo kemarin. Pesawat ini direncanakan rampung tahun 2022. Dengan proses alih teknologi, nantinya Indonesia tidak perlu lagi membeli pesawat tempur dari luar negeri. Pesawat KF-X sendiri merupakan pesawat tempur yang lebih modern dari F-16.
Baca Juga:
Kesepakatan dua pihak dilakukan pada Juli 2010. Proyek senilai USD 6 miliar itu tadinya ditanggung sendiri oleh Pemerintah Korsel. Namun kesulitan finansial memaksa negeri ginseng itu mencari mitra pendanaan. Pilihan jatuh kepada Indonesia. RI sendiri akan mengambil bagian sebanyak 20 persen total biaya. Sisanya, 60 persen oleh Pemerintah Korsel dan 20 persen lagi oleh Korea Aerospace Industries Ltd.
Dari pembagian ini, imbalan yang akan diterima Indonesia berupa pelibatan PT Dirgantara Indonesia (DI) dalam pembuatan KFX, mendapatkan 50 unit KFX dan menjadi mitra pemasaran pesawat tempur tersebut. Pemerintah Korsel sangat optimis dengan proyek ini. KFX direncanakan dapat terbang perdana pada 2020 dan pensiun 2050. Pesawat tempur ini dirancang sebagai pesawat tempur kelas menengah dengan kemampuan stealth (siluman). KFX dikabarkan akan lebih baik dibandingkan F-16 Block 52.
JAKARTA- Insiden laptop di Seoul tak berpengaruh pada kerjasama militer dua negara. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro memastikan, semua rencana
BERITA TERKAIT
- BAZNAS dan Ulama Palestina Perkuat Kerja Sama untuk Palestina
- InJourney Hadirkan Tarian Nusantara di TMII, Diikuti 500 Anak Dari Sabang Sampai Merauke
- Minta Eksepsi Aipda Robig Zaenudin Ditolak, JPU Tegaskan Dakwaan Sudah Sah dan Cermat
- KPK Periksa Komisaris PT Inti Alasindo Energy Terkait Kasus Korupsi PGN
- Eks Staf Ahli Pertanyakan Proses Laporan Dugaan Suap Pimpinan DPD RI ke KPK
- Prajurit TNI AL Sigap Mengevakuasi Warga Terdampak Banjir di Pesawaran Lampung