RI Desak Kemerdekaan Palestina
Kamis, 19 Februari 2009 – 13:38 WIB
JAKARTA – Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan kecewa atas batalnya kemerdekaan Palestina pada 2008 lalu. Soalnya jadwal itu merupakan hari berakhirnya Palestina dari masa penjajahan. Hal itu disampaikan SBY kepada Menlu AS Hillary Clinton saat pertemuan 45 menit di kantor presiden SBY di Jakarta, Kamis (19/2). Selain itu, terang Dino, Indonesia akan mendesak agar kemerdekaan segera diwujudkan. “Misi yang dibawa ke Mesri juga tentang mendesak negara Palestina merdeka dan berdaulat untuk dibentuk. Semestinya negara bedaulat Palestina sudah dibuat tahun lalu tapi batal, Presiden kecewa. Presiden meminta Amerika memberi perhatian besar terhadap konflik di Palestina,” tukasnya.
“Presiden juga bilang tentang kemerdekaan Palestina. Posisi Indonesa yang mendukung Palestina-Israel dapat hidup berdampingan dalam hidup yang damai,” papar Dino Patti Djalal, jubir kepresidenan.
Untuk itu, kata dia, Presiden SBY akan menghadiri pertemuan di Mesir yang akan membahas kontrusksi Gaza (Palestina) pasca perang dibombardir Israel. “Tadi Presiden juga langsung rapat dengan para menteri. Presiden tunjuk Menko Kesra Abu Rizal Bakrie untuk pimpin tim ke Mesir pada tanggal 2 Maret 2009 nanti. Pembahasan itu tentang konstruksi Gaza,” bebernya.
Baca Juga:
JAKARTA – Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan kecewa atas batalnya kemerdekaan Palestina pada 2008 lalu. Soalnya jadwal itu
BERITA TERKAIT
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Ini Permintaan Walhi kepada Kapolri
- Prabowo Dinilai Berhasil Membawa Investasi Jumbo dan Gibran Sukses Jaga Stabilitas Politik di Tanah Air
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad