RI Jajaki Pinjaman Siaga ke Jepang
Kamis, 27 November 2008 – 06:50 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati nanti malam akan berangkat ke Jepang untuk menjajaki pinjaman siaga. Hal lain yang akan dibahas adalah percepatan efektivitas bilateral swap arangement (BSA) dalam kerangka ASEAN plus 3.
"(Ini) follow up dari pertemuan sebelumnya mengenai hubungan terhadap negara-negara berkembang terutama Indonesia untuk melakukan kebijakan counter cyclical," kata Menkeu di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (26/11).
Pinjaman siaga dikomitmenkan negara maju sebagai kompensasi atas sulitnya negara-negara emerging markets mengakses pembiayaan dari pasar surat utang. Ini karena likuiditas di pasar makin mengering akibat krisis finansial yang bersumber dari AS dan Eropa. Padahal negara berkembang yang tidak bersalah juga terimbas krisis. Sehingga, harus membuat kebijakan counter cyclical atau menangkal perlambatan ekonomi.
Bagi Indonesia, pinjaman siaga akan digunakan jika target penerbitan Surat Utang Negara (SUN) neto Rp 54,7 triliun atau Rp 99,6 triliun (gross) tidak bisa dipenuhi. Pemerintah telah mendapatkan komitmen pinjaman siaga dari Bank Dunia USD 5 miliar, di mana USD 2 miliar di antaranya bisa ditarik langsung. Selain Jepang, pemerintah berencana mengajukan pinjaman siaga kepada Australia, AS, Inggris, Perancis, dan negara-negara di kawasan Timur Tengah.
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati nanti malam akan berangkat ke Jepang untuk menjajaki pinjaman siaga. Hal lain yang akan
BERITA TERKAIT
- Bank Mantap Indonesia Bantu Kebutuhan Para Pensiunan Lewat 3 Pilar ini
- Tingkatkan Pelayanan, KAI Logistik Pangkas Waktu Tempuh Rute Bandung–Surabaya
- Kementerian BUMN Gelar Workshop Penggunaan AI Dalam Komunikasi Media Sosial
- Distribusikan Pupuk Bersubsidi, Petrokimia Gresik Siapkan Stok Lebih dari 372 Ribu Ton
- Sentinel VIP Indonesia Hadirkan Layanan dengan Konsep No Win-No Fee
- Pertamina Sukses Menjaga Pasokan Energi Nasional Selama Periode Natal dan Tahun Baru