RI Kehilangan Devisa Rp 250 Triliun
Dari Muatan Exim Oleh Kapal Asing
Senin, 11 Februari 2013 – 02:48 WIB

RI Kehilangan Devisa Rp 250 Triliun
Namun demikian pihaknya meminta perbankan juga harus makin kencang menyalurkan kreditnya ke pengusaha pelayaran nasional. Sebab investasi untuk pembelian kapal-kapal besar sangat mahal.
"Investasi kita harus didukung oleh perbankan, dengan begitu semakin banyak kargo yang diangkut kapal nasional nilai tambahnya juga semakin besar untuk negeri ini," cetusnya.
Menteri Perhubungan EE Mangindaan menegaskan, pemerintah melalui regulasi yang ada sangat mendukung industri nasional khususnya penguatan pelayaran. Kemenhub juga akan melakukan koordinasi dengan Kementerian yang lain untuk mengatasi masalah pembiayaan kapal,"Kita tinggal meningkatkan aplikasinya serta koordinasi dan sinergi antarsektor dan lembaga di Indonesia," tuturnya
Saat ini beberapa regulasi sudah menaungi sektor pelayaran nasional, ada Inpres No.5/2005 tentang Pemberdayaan Pelayaran Nasional, kemudian UU No.17/2008 tentang Pelayaran. Selain itu juga produk kebijakan turunannya seperti Perpres, PP sampai Peraturan Menhub dan lainnya,"Tugas kita bersama untuk mewujudkan dan memperjuangkan kejayaan pelayaran nasional," jelasnya. (wir)
JAKARTA - Angkutan kargo untuk tujuan ekspor-impor hingga saat ini belum menjadi bagian dari pasar pelayaran nasional. Pasalnya 93 persen barang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi
- PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen Sebagai Energi Alternatif Masa Depan
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital