RI - Malaysia Bersatu Lawan Diskriminasi Produk Kelapa Sawit
Retno menjelaskan, Indonesia dan Malaysia memiliki komitmen tinggi dalam isu pengolahan dan pengelolaan sawit yang berkelanjutan. RI juga telah memiliki sertifikasi sawit dan data-data ilmiah yang dapat dipakai untuk perbandingan.
Sebagaimana diketahui, ASEAN dan Uni Eropa telah sepakat membentuk Working Group (WG) on Palm Oil. Indonesia menilai bahwa persamaan persepsi mengenai kerangka kerja WG tersebut penting untuk dilakukan. Tanpa persamaan persepsi dikhawatirkan WG tidak akan membuahkan hasil yang diharapkan.
“Jadi pendekatan kita adalah pendekatan yang terbuka. Mari kita bekerja sama, tetapi ya sekali lagi, kalau ajakan kerja sama itu tidak dan terus menerus kita terdiskriminasi ya pastinya Indonesia dan Malaysia tidak akan diam. Kita akan melawan,” tegas Retno.
Selain itu, keduanya juga bersepakat untuk mengintensifkan pembicaraan dan negosiasi seputar masalah perbatasan kedua negara. Pembahasan soal perbatasan tersebut meliputi perbatasan di laut maupun darat.
Selepas kunjungan resmi ke Malaysia ini, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana langsung bertolak menuju Singapura memenuhi undangan perayaan hari nasional negara itu. Selain Jokowi, Sultan Brunei Darussalam dan PM Malaysia juga diundang serta hadir dalam perayaan.(fat/jpnn)
Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad bersepakat untuk melawan diskriminasi produk kelapa sawit kedua negara.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Kelapa Sawit untuk Pembangunan Berkelanjutan
- Denny Sumargo Beberkan Alasan Satroni Rumah Farhat Abbas, Khawatir Keselamatan Istri
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Menko Airlangga Dorong Industri Kelapa Sawit yang Berkelanjutan, Efisien & Kompetitif
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan
- Calon LMK di RW 013 Tanah Sereal Bakal Tempuh Langkah Hukum