RI Prihatin Kondisi Palestina
Sabtu, 01 November 2008 – 14:43 WIB

Foto : REUTERS/Mohammed Salem
JAKARTA – Konflik yang seakan tak berujung di Palestina membuat pemerintah Indonesia merasa perlu untuk bersikap. Kondisi terakhir yang menunjukkan tidak adanya perdamaian dan menjurus pada perpecahan berkepanjangan dinilai hanya akan menguntungkan Israel.
Menlu Nur Hassan Wirajuda mengemukakan keprihatinannya terhadap kondisi yang menimpa Palestina. “Oleh karena itu, kami akan mendorong terciptanya persatuan di Palestina,” ujarnya saat membuat International Humanitarian Conference of Assistanship for Victim of Occupation Palestine di Jakarta, Jumat (31/10).
Baca Juga:
Menlu mengemukakan bahwa sebagai wujud konkret dari upaya bantuan ke Palestina, pemerintah Indonesia akan memberikan pelatihan kepada seribu warga Palestina di Indonesia. “Pelatihan yang diberikan bermacam-macam dengan melibatkan berbagai departemen di pemerintahan dan lembaga-lembaga swasta,” paparnya.
Bantuan tersebut dilakukan untuk membangun kapasitas (capacity building) warga Palestina dalam rangka mempertahankan eksistensi negara mereka. “Misalnya, Departemen Pekerjaan Umum akan memberikan pelatihan di bidang konstruksi,” imbuhnya seraya mengatakan bahwa pelatihan tersebut akan membawa manfaat bagi warga Palestina.
JAKARTA – Konflik yang seakan tak berujung di Palestina membuat pemerintah Indonesia merasa perlu untuk bersikap. Kondisi terakhir yang menunjukkan
BERITA TERKAIT
- Ini Layanan Medis Bedah Robotik Canggih di Pantai Hospital Ayer Keroh
- Mimpi Berkuasa Lagi, Donald Trump versi Amerika Selatan Malah Terjerat Kasus Kudeta
- Pesawat Delta Airlines Jatuh saat Mendarat di Toronto, Belasan Orang Terluka
- Ramadan Sebentar Lagi, Arab Saudi Kembali Siapkan Paket Bantuan untuk Indonesia
- Kabar Gembira, Hamas Siap Menyerahkan Kendali atas Gaza
- Rabi Yahudi Sebut Trump Dipilih Tuhan untuk Tegakkan Keadilan & Memerangi Islam Radikal