RI-Saudi Sepakati Forum Perlindungan TKI
Bisa Santap Nasi, Sumiati Operasi Paru-Paru Pekan Ini
Rabu, 08 Desember 2010 – 07:26 WIB
JAKARTA - Pemerintah menyikapi usul tentang revisi kerja sama pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Arab Saudi. Untuk menekan tingginya penyiksaan dan pelecehan terhadap TKI, Indonesia dan Arab Saudi sepakat membentuk forum khusus setingkat pejabat senior (Senior Officer Meeting atau SOM) terkait perlindungan buruh migran. Forum itu, lanjut Muhaimin, adalah langkah awal merevisi nota kesepahaman (MoU) penempatan dan perlindungan TKI di Arab Saudi. Selain kesepakatan itu, pertemuan-pertemuan bilateral juga dinyatakan akan rutin dilaksanakan.
Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan antara Menakertans Muhaimin Iskandar dan Menteri Tenaga Kerja Arab Saudi Adil bin Muhammad Faqeeh di Jeddah kemarin (7/12). Forum itu akan membahas berbagai permasalahan dan juga bekerja sama menyelesaikan kasus-kasus yang menimpa TKI di Arab Saudi. "Kasus penyiksaan TKI belakangan ini disepakati sebagai momentum memperbaiki sistem pelindungan buruh migran di Arab Saudi," kata Muhaimin dalam keterangan tertulis dari Jeddah tadi malam.
Baca Juga:
Menurut Muhaimin, pertemuan bilateral itu adalah bentuk konkret komitmen Saudi untuk membenahi penempatan dan perlindungan TKI. Kedua negara sepakat untuk memperketat seleksi dan persyaratan perusahaan jasa tenaga kerja asing. Seleksi ketat juga akan diberlakukan bagi para calon pengguna TKI di Saudi, mempermudah akses komunikasi bagi TKI, peningkatan perjanjian kerja, penetapan job order, dan perlindungan asuransi.
Baca Juga:
JAKARTA - Pemerintah menyikapi usul tentang revisi kerja sama pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Arab Saudi. Untuk menekan tingginya penyiksaan
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan