RI-Saudi Sepakati Forum Perlindungan TKI
Bisa Santap Nasi, Sumiati Operasi Paru-Paru Pekan Ini
Rabu, 08 Desember 2010 – 07:26 WIB
Di Arab Saudi, lanjut Anis, peraturan yang ada belum berpihak kepada pekerja sektor informal. Peraturan itu, yang dikatakan pemerintah Saudi sebagai cara mereka melindungi pekerja dari negara lain, lebih menyangkut penduduk asing. Yang paling mendesak dibutuhkan saat ini adalah moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi. "Yang paling efektif itu (stop sementara pengiriman TKI, Red) dulu sambil kedua pemerintah mengevaluasi kebijakan perlindungan masing-masing," tutur Anis.
Di hari pertama kunjungannya ke Arab Saudi pada Minggu lalu (5/11), Muhaimin yang didampingi Konjen RI di Jeddah Zakaria Anshar menjenguk Sumiati di RS King Fahd, Madinah. Rencananya, Sumiati akan menjalani operasi paru-paru pekan ini. Operasi itu dilakukan untuk mengeluarkan darah beku yang mengganggu pernapasannya.
Muhaimin menuturkan, kondisi kesehatan Sumiati sudah pulih 90 persen. Saat bertemu menteri yang juga ketua umum PKB itu, Sumiati bisa bercanda. Gadis yang berangkat ke Saudi untuk mengumpulkan biaya kuliah itu sudah bisa menyantap nasi. "Dia cerita, makan nasi enak," kata Muhaimin.
Ayah Sumiati, Salan Mustafa, kini ada di Jakarta dan siap terbang ke Saudi untuk mendampingi anaknya menggantikan sang paman, Zulkarnain, yang telah kembali ke tanah air. Pemberangkatan ayah Sumiati masih menunggu visa.
JAKARTA - Pemerintah menyikapi usul tentang revisi kerja sama pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Arab Saudi. Untuk menekan tingginya penyiksaan
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan