RI Siapkan Skenario Terburuk
Bank Dunia Koreksi Pertumbuhan Ekonomi
Jumat, 13 Juli 2012 – 08:06 WIB
Situasi seperti 2009 akan terjadi apabila terjadi kebekuan parah di pasar keuangan dunia. Sedangkan skenario terburuk adalah krisis disertai atau bahkan ditimbulkan penurunan pertumbuhan global yang lebih parah dan panjang yang berdampak pada negara berkembang utama.
Direktur Pelaksana Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia memiliki permasalahan yang berbeda dengan negara-negara maju. Indonesia sudah tidak lagi memiliki masalah defisit anggaran atau pengelolaan ekonomi makro. "Masalah di Indonesia adalah bagaimana menggunakan uangnya. Bagaimana bisa membelanjakan anggaran dengan baik," kata Sri Mulyani.
Mantan Menkeu tersebut mengatakan, penyelesaian problem struktural harus terus menjadi agenda utama. Dengan begitu, pemerintah bisa memanfaatkan dana yang ada untuk memerangi kemiskinan dan menghilangkan sumbatan pelaksanaan proyek infrastruktur. "Jadi gunakan ruang fiskal sebaik-baiknya," katanya.
Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) juga mengoreksi pertumbuhan ekonomi menjadi lebih rendah dari prakiraan sebelumnya. Dengan menurunnya kinerja ekspor, pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2012 diprakirakan tumbuh lebih rendah yaitu 6,3 persen. Dengan demikian, pada 2012 mencapai 6,1-6,5 persen dan 6,3-6,7 persen pada 2013. Sebelumnya, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini di kisaran 6,3-6,5 persen.
JAKARTA - Bank Dunia menegaskan Indonesia tidak kebal terhadap pengaruh perkembangan ekonomi dunia. Terpaan perlambatan ekonomi dunia bakal terjadi
BERITA TERKAIT
- Catat, Ini Soft Skill Utama Agar Siap Bersaing di Era Digital
- Peternak Minta Presiden Buatkan Perpres untuk Industri Wajib Serap Susu dari Produsen Lokal
- 5 Langkah Melindungi Data Pribadi saat Transaksi Digital
- Strategi Telkom Memperbaiki Harga Saham TLKM
- Bea Cukai Teluk Bayur Bantu UMKM Manfaatkan Peluang Ekspor Lewat Program Ini
- UMKM Stable Shoescare Perkuat Posisi di Industri Perawatan Fesyen Item