RI Tak Mau Dituding Rusak Hutan
Selasa, 16 September 2008 – 12:43 WIB
JAKARTA – Indonesia dan Malaysia –dua negara produsen kelapa sawit terbesar dunia– sepakat melawan anggapan Uni Eropa bahwa usaha kelapa sawit mengabaikan keseimbangan lingkungan. Termasuk tuduhan komoditas yang booming ini berpotensi meningkatkan laju deforestasi (kerusakan hutan) karena perluasan lahan. Duta Besar RI untuk Belgia, Luxemburg, dan Uni Eropa Nadjib Riphat Kesoema bertindak sebagai tuan rumah pertemuan tingkat menteri itu. Pertemuan tersebut juga dihadiri Duta Besar Malaysia untuk Uni Eropa Datuk Hussein Hanif. ”Kelapa sawit adalah komoditas masa depan yang menjadi tambang baru kekuatan kedua negara menembus masyarakat Eropa. Peluang strategis di masa depan harus kita rintis dan kita luruskan dari sekarang dan parlemen Eropa menjadi pintu kita mengomunikasikannya secara objektif,’’ lanjutnya.
Menteri Pertanian Anton Apriyantono menilai, pandangan usaha sawit mengakibatkan degradasi dan perusakan lingkungan tidak adil, tidak benar, dan bahkan tidak didukung data ilmiah akurat. ”Sejak tahun lalu, kami telah melakukan pertemuan dengan Komisi Eropa yang menangani masalah renewable energy,’’ ujarnya di Jakarta Senin (15/9).
Baca Juga:
Proses lobi dilakukan dengan melibatkan Malaysia yang juga memiliki komoditas kelapa sawit cukup besar. Yang terlibat dalam lobi dengan Uni Eropa itu adalah Menteri Industri Perladangan dan Komoditas Malaysia Datuk Peter Chin Fah Kui. Sebagai pemasok minyak kelapa sawit terbesar dunia, termasuk ke Eropa (85 persen), Indonesia-Malaysia, kata Anton, layak untuk diperhatikan dan didengar. Pada 2007, Indonesia mampu menghasilkan 16,9 juta ton dan Malaysia 15,82 juta ton minyak kelapa sawit.
Baca Juga:
JAKARTA – Indonesia dan Malaysia –dua negara produsen kelapa sawit terbesar dunia– sepakat melawan anggapan Uni Eropa bahwa usaha
BERITA TERKAIT
- KAI Living Gondangdia Masuki Tahap Penyelesaian
- SIG Raih Peringkat Gold di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating Award 2024
- Berkomitmen Terapkan Keuangan Berkelanjutan, BNI Kantongi Gold Rank ASRRAT 4 Tahun Berturut-turut
- Jasa Raharja Sampaikan Santunan kepada Korban Kecelakaan Beruntun di Semarang
- Pupuk Kaltim Berhasil Pertahankan Predikat Platinum di Ajang SNI Award 2024
- Kemensos dan Instansi Terkait Siap Rumuskan Protokol Penggunaan Data Tunggal Kemiskinan