RI-Timor Leste Sepakat Tuntaskan Masalah Perbatasan
Rabu, 23 Maret 2011 – 05:36 WIB

RI-Timor Leste Sepakat Tuntaskan Masalah Perbatasan
JAKARTA - Perbatasan Indonesia - Timor Leste hingga kini masih menyisakan sengketa. Hal itu menarik perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Xanana Gusmao saat melakukan pertemuan bilateral RI - Timor Leste di Istana Merdeka, kemarin (22/3).
Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah mengungkapkan, masalah perbatasan menjadi isu spesifik yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut. "Komitmen kedua negara untuk segera menyelesaikan masalah perbatasan dan juga mengembangkan pengelolaan manajerial di perbatasan," kata Faizasyah di Kantor Presiden.
Menurutnya, dalam menyelesaikan masalah itu, kedua negara tetap memperhatikan hubungan antarmasyarakat di perbatasan yang disebutnya masih baik. "Mereka masih merupakan bagian dari saudara," kata mantan juru bicara Kemenlu itu.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, hingga saat ini masih ada tiga wilayah di perbatasan Indonesia - Timor Leste yang belum menemukan kata sepakat. Dia menyebutkan, dua wilayah perbatasan dan satu enclave, yakni Oekusi. Oekusi merupakan wilayah Timor Leste yang berada dalam provinsi Nusa Tenggara Timur.
JAKARTA - Perbatasan Indonesia - Timor Leste hingga kini masih menyisakan sengketa. Hal itu menarik perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan
BERITA TERKAIT
- Ini Layanan Medis Bedah Robotik Canggih di Pantai Hospital Ayer Keroh
- Mimpi Berkuasa Lagi, Donald Trump versi Amerika Selatan Malah Terjerat Kasus Kudeta
- Pesawat Delta Airlines Jatuh saat Mendarat di Toronto, Belasan Orang Terluka
- Ramadan Sebentar Lagi, Arab Saudi Kembali Siapkan Paket Bantuan untuk Indonesia
- Kabar Gembira, Hamas Siap Menyerahkan Kendali atas Gaza
- Rabi Yahudi Sebut Trump Dipilih Tuhan untuk Tegakkan Keadilan & Memerangi Islam Radikal