RI-Tiongkok Teken Kerja Sama Investasi, Arsjad Singgung Soal White Paper KADIN

RI-Tiongkok Teken Kerja Sama Investasi, Arsjad Singgung Soal White Paper KADIN
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid di China. Supplied for JPNN

“Jadi, saya sangat setuju dengan target pertumbuhan ekonomi pemerintah,” kata Direktur Utama Indika Energy itu.

Toh, kata Arsjad, Tiongkok terlibat dalam banyak industri di Indonesia, mulai pemrosesan nikel untuk kendaraan listrik hingga proyek infrastruktur besar seperti kereta api cepat Jakarta-Bandung.

Menurut dia, peran Tiongkok dalam transisi energi dan hilirisasi nikel menjadi baterai kendaraan sangat penting bagi Indonesia demi mencapai pertumbuhan ekonomi delapan persen.

"Ini akan membantu anggaran pemerintah, benar? Kemudian, tentu saja, investasi untuk Indonesia,” lanjut Arsjad.

Dia melanjutkan bahwa langkah Prabowo untuk mempererat kerja sama dengan Tiongkok ialah menciptakan kemakmuran rakyat, sekaligus mendorong target pertumbuhan ekonomi.

“Maka dengan itu, ekonomi sosial, bukan hanya ekonomi, tetapi juga secara sosial, penting. Jadi saya pikir penyelarasannya itu untuk menciptakan hubungan ekonomi sosial antara Indonesia dan Tiongkok,” kata Ketua Umum PB Persatuan Panahan Indonesia itu.

KADIN sendiri telah menyusun White Paper arah kebijakan dan pembangunan ekonomi 2024-2029 dengan mengusulkan tujuh langkah strategis mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Tujuh strategi itu antara lain pengembangan infrastruktur yang terintegrasi, mudah diakses, dan terjangkau, membangun ketahanan kesehatan dan transformasi pelayanan kesehatan, serta mewujudkan ketahanan energi.

Ketua KADIN Indonesia Arsjad Rasjid menyinggung soal white paper pihaknya menyikapi penandatanganan kerja sama Indonesia-Tiongkok.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News