Rian Ernest Siap Atasi Persoalan Birokrasi Ruwet dan Pengangguran Lewat Batam Baru
jpnn.com, BATAM - Bakal Calon Wali Kota Batam 2020 dari jalur independen Rian Ernest melihat permasalahan birokrasi, investasi, dan pengangguran jadi hal yang perlu segera diselesaikan jika diberi kesempatan memimpin.
"Gerakan Batam Baru yang saya usung ini soal mindset dan mentalitas. Perlu ada perubahan mental terutama dalam birokrasi yang ada saat ini," kata Rian, Minggu (19/1).
Hal ini didasari keluhan masyarakat yang ditemui Rian selama enam minggu terakhir turun memperkenalkan diri ke masyarakat Batam.
Banyak keluhan yang masuk terkait pelayanan publik, bahkan yang mendasar, tidak diterima oleh masyarakat.
"Hal-hal kecil seperti urusan blangko KTP saja jadi bahan permainan birokrasi. Padahal ini ditujukan buat pelayanan masyarakat yang pendapatannya pas-pasan. Kalau urusan kecil saja dipermainkan, bagaimana urusan investasi besar?," kata Rian.
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini melihat sistem pelayanan publik yang ada di Batam sekarang juga tidak optimal dalam melayani.
"Buat apa ada gedung atau kanal pelayanan publik, tapi pelayanannya buruk dan ruwet. Kalau soal regulasi dan kemudahan perizinan ini tidak segera dibenahi, investor tentu akan terus lari ke Vietnam, Myanmar, dan Kamboja," katanya.
Persoalan terus larinya investor dari Batam juga berpengaruh pada tingkat pengangguran yang terus meningkat. Berdampak langsung pula pada merosotnya perekonomian di kota yang harusnya jadi pusat industri ini.
Lewat Batam Baru, Rian Ernest juga menyoroti persoalan lahan dan perumahan yang dianggap liar.
- Debat Pilgub Banten, Paslon Nomor Urut 1 & 2 Adu Gagasan Soal Pengentasan Pengangguran
- Angka Pengangguran Capai 7,2 Juta, Paling Banyak SMK
- Andra-Dimyati Pakai Jurus Ini untuk Mengatasi Permasalahan Pengangguran di Banten
- Bawaslu DKI Panggil Lagi Suswono soal Pernyataan Janda Kaya Nikahi Pengangguran
- Konon Inilah Penyebab Pengangguran di Palembang
- Bamsoet Dorong Industri Penjualan Langsung untuk Mengatasi Pengangguran di Indonesia