Rias Paskibraka, Martha Tilaar Kerahkan 30 Anak Buah, Dibayar Berapa?
jpnn.com - JAKARTA - Semua terlihat tegap. Yang cowok terlihat gagah, yang cewek terlihat manis, cantik, cerah, dan smart.
Ya, selalu begitu penampilan anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), yang bertugas di acara kenegaraan yang sakral, upacara Detik-detik Proklamasi, 17 Agustus di Istana Negara.
Rupanya, soal penampilan putra-putri terbaik bangsa itu, tak lepas dari polesan Martha Tilaar.
"Dari tahun 1994, pokoknya dari zaman Soeharto kami sudah menjadi perias Paskibraka. Ibu (Martha) memang selalu dekat dengan siapa saja (kalangan Istana, siapa pun presidennya, red)," kata Edwina Waas, selaku Kepala Sekolah Puspita Martha Internasional Beauty School, Martha Tilaar, saat ditemui di kantornya, Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (14/8).
Edwina menegaskan bahwa para perias anggota Paskibraka merupakan orang-orang yang sudah terbukti memiliki ketrampilan, disiplin, dan pengalaman yang mumpuni.
"Mereka (perias) alumni yang sudah teruji pastinya. Tentu, juga punya pengetahuan luas tentang hari kemerdekaan itu sendiri. Ada 30 orang, 15 untuk rambut, dan 15 untuk make-up wajah. Tren warna Sari Ayu untuk make-up kami gunakan," ungkap Edwina.
Kesigapan para perias pun harus terus dijaga dalam satu hari penuh. Pasalnya, mereka memulai merias sejak pukul 02.00 WIB, pada (17/8) nanti. Padahal, mereka tidak dibayar sebagai perias.
"Gratis. Demi negara, kami ikut berpartisipasi dalam hari kemerdekaan. Malah, kami yang mengeluarkan biaya untuk make-up ya. Kalau uang negara, paling kasih penginapan ke semua perias di Hotel Sriwijaya, dekat Istana Negara. Mereka nginap, check-in malam, jam 02.00 sudah mulai rias karena banyak yang akan dirias," kata Edwina. (mg3/jpnn)
JAKARTA - Semua terlihat tegap. Yang cowok terlihat gagah, yang cewek terlihat manis, cantik, cerah, dan smart. Ya, selalu begitu penampilan anggota
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak