Riau Berpotensi Jadi Pusat Pelelangan Sawit
Senin, 18 Juli 2011 – 11:01 WIB
PEKANBARU- Pesatnya komoditi sawit di Riau ternyata belum memberikan dampak yang lebih baik dari segi pemasaran. Padahal dengan jumlah luas perkebunan mencapai 2 juta hektar dan hasil produksi setiap tahunnya mencapai lebuh kurang 7 juta ton, Riau bisa dijadikan tempat pusat pemasaran pelelangan.
Kepala Dinas Perkebunan Riau M Yafiz, mengaku sangat menyayangkan kondisi itu. Menurutnya, pemerintah telah menetapkan Jakarta dan Medan sebagai tempat transaksi tersebut. Jika saja berlangsung di Riau, keuntungan dari itu memberikan multiplayer effect, baik itu jasa perhotelan, restoran dan rumah makan, dan aktivitas bisnis bergerak.
"Bayangkan saja untuk melakukan transaksi itu, perusahaan harus menyetor deposit minimal Rp500 juta baru bisa ikut. Pada saat taransaksi itu berlangsung puluhan perusahaan yang mengikuti. Ini yang harus kita rebut," kata M Yafiz.
Dikatakan, perusahaan-perushaan sawit di Riau sudah banyak yang mengusulkan hal itu, mengingat dari sisi hasil peroduksi yang dihasilkan dan juga luas perkebunan, Riau jauh melampaui Medan. Begitu juga Jakarta, mereka tak miliki kebun sawit, namun membuka transaksi di sana.
PEKANBARU- Pesatnya komoditi sawit di Riau ternyata belum memberikan dampak yang lebih baik dari segi pemasaran. Padahal dengan jumlah luas
BERITA TERKAIT
- Presiden Prabowo Saksikan Serah Terima Kepemimpinan Kaukus ASEAN – ABAC dari Indonesia ke Malaysia
- Netzme Luncurkan Sentra QRIS UMKM di Surakarta
- Prudential Syariah-UIN Syarif Hidayatullah Edukasi Tingkatkan Literasi & Inklusi Keuangan
- Pertamina Optimistis Pengembangan CCS/CCUS Berkontribusi Signifikan Mengurangi Emisi
- PNM Dorong Ekonomi Perbatasan lewat Inovasi Rumput Laut
- Ini Sederet Keuntungan Menjadi Mitra Bisnis Lalamove