Riau dan NTT Jadi Target Utama Pengembangan Sertifikasi
![Riau dan NTT Jadi Target Utama Pengembangan Sertifikasi](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2017/02/03/939e0e67a195436841a47a24e4aecae1.jpg)
Sementara itu Marthen K Pattiung, Kepala P4TK, BMTI mengatakan, tenaga kerja SMK TET akan menghadapi tantangan-tantangan seperti tidak segera terserapnya lulusan SMK dunia usaha dan industri, tenaga kependidikan yang kurang memadai untuk SMK yang membuka program TET.
"Kondisi sekarang yang teridentifikasi, banyak lulusan SMK kurang memiliki kemampuan logika yang kuat dan berpikir terstuktur sehingga kurang diminati dunia usaha dan industri. Juga kurang mempunyai ketrampilan manajemen dan wawasan kewirausahaan terbatas. Ini yang menjadi sasaran kami mempertemukan pemerintah, dunia usaha dan industri untuk mengatasi masalah tersebut," bebernya.
Iman mengatakan, skema tarif feed-in pemerintah yang murah bisa menyebabkan pasar tenaga kerja energi terbarukan menjadi tenaga kerja yang kurang kompetitif.
Itu sebabnya pemerintah provinsi yang memiliki kewenangan pengelolaan SMK, perlu dilibatkan dalam mengelola supply and demand tenaga kerja TET ini. (esy/jpnn)
Sebanyak 12 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Energi Terbarukan dirintis oleh Peka Energi dan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Eddy Soeparno akan Bicara Urgensi Energi Terbarukan di Hadapan Dosen hingga Mahasiswa
- Waka MPR Eddy Soeparno Terima Dubes China, Bahas Penguatan Transisi Energi Indonesia
- ADSW 2025: Pertamina NRE Komitmen jadi Penggerak Utama Transisi Energi di Indonesia
- Koalisi Masyarakat Sipil Minta Presiden Prabowo Memastikan Transisi Energi Inklusif
- Powergrid Pilih Teknologi HVDC Hitachi Energy untuk Menghubungkan Energi Terbarukan India
- Menko Airlangga: Indonesia Sedang Jadi Perhatian Berbagai Negara