Riau Jadi Tuan Rumah Festival Antikorupsi

Dalam pertemuan terbatas antara Gubernur Riau Andi Rachman dengan Ketua KPK Agus Rahardjo yang didampingi sejumlah pimpinan KPK, di Kantor KPK kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (17/10) pekan lalu, banyak hal tentunya yang dibahas.
Mulai dari apa saja yang akan ditampilkan pada festival itu nanti, hingga soal tindak lanjut setelah festival usai. Karena seperti ditegaskan Ketua KPK Agus, yang terpenting adalah efek setelah festival.
Misalnya, bagaimana agar pelayanan oleh pemerintah kepada masyarakat semakin baik tanpa pungutan liar.
Sekolah atau pelayanan rumah sakit yang bebas dari pungutan liar. Proses perizinan yang semakin cepat dan transparan hingga pengelolaan dana desa yang tepat sasaran tanpa penyelewengan atau korupsi.
Berbagai aplikasi seperti “Jaga Anggaranku,” “Jaga Sekolahku” atau “Jaga Rumah Sakitku” yang sudah disiapkan KPK nanti akan langsung dilihat dan diresmikan oleh Presiden Jokowi.
Berbagai aplikasi itu diharapkan nanti akan menjadi sistem yang membuat petugas birokrasi semakin sulit melakukan praktik korupsi.
Ada juga wacana yang lain. Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif yang juga hadir dalam pertemuan itu mengusulkan agar pendidikan anti korupsi harus menjadi bahan ajar sejak dini di sekolah-sekolah, mulai SD hingga Perguruan Tinggi.
Syarif juga mengusulkan agar di setiap sekolah dipasang spanduk yang isinya melarang praktik korupsi.
Anggapan Riau sebagai provinsi yang kaya tapi korup sulit untuk diingkari. Terlebih setelah tiga gubernur Riau dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi
- 5 Berita Terpopuler: Revisi UU ASN Mengubah Sesuatu, Ada Pasal yang Dipersoalkan, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Ma'aruf Amin Sebut Lebih Baik Kirim Bantuan Ketimbang Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia
- Muncul Penolakan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional, Mensos Merespons Begini
- Cak Imin: Tadi Presiden juga Menelepon Saya
- Pernyataan Terbaru Mensos soal Soeharto Pahlawan Nasional
- Sufmi Dasco Ahmad Bicara Soal Isu Matahari Kembar, Begini Kalimatnya