Riau Satu
Oleh Dahlan Iskan
Semua ini karena Samantaka memiliki tambang batu bara. Lokasinya di Peranap. Semua pelaku batu bara tahu: di Riau tidak ada batu bara yang bagus. Tidak seperti di Kalimantan atau Sumsel.
Batu bara di Riau kalorinya rendah. Sekitar 3.000 kalori. Tingkat abunya juga tinggi. Dan kadar airnya luar biasa.
Tambang batu bara seperti ini sulit dipasarkan. Di tambang sendiri biaya tambangnya mahal. Harga jual batu baranya murah.
Hanya jagoan sekelas Johannes Kotjo yang bisa melihat lubang seperti ini. Atau jagoan sekelas Setya Novanto.
Bayangkan: dua jagoan itu berkumpul di Samantaka. Kalau dua jenis manusia seperti itu kawin pastilah bisa lahir ide seruwet apa pun.
Samantaka mengajukan izin. Agar ditunjuk oleh Dirut PLN untuk membangun PLTU di mulut tambang itu.
Menurut aturan, PLN hanya boleh menunjuk anak perusahaannya sendiri. Tidak boleh menunjuk swasta. Kalau swasta mau ikut harus lewat tender.
Keluar ide: Samantaka bergabung ke cucu perusahaan PLN. Sebagai minoritas (49 persen).