Ribetnya Para Hakim Mahkamah Konstitusi Tangani Sengketa Pemilu

Ada Jeda Istirahat, Mahfud Sempatkan Pijat

Ribetnya Para Hakim Mahkamah Konstitusi Tangani Sengketa Pemilu
Ribetnya Para Hakim Mahkamah Konstitusi Tangani Sengketa Pemilu

Dalam hal stamina, Mahfud tidak mau kalah oleh para hakim yang lebih sepuh daripada dia, seperti Abdul Mukti Fajar dan Maruarar Siahaan. Keduanya sama-sama berusia 67 tahun. "Mereka luar biasa. Saya lihat setiap hari selalu cerah," terangnya

Menurut Mahfud, tipe kasus sengketa hasil pemilu tersebut sebenarnya tidak rumit. "Kebanyakan hanya berkisar soal penggelembungan suara. Tipikalnya sama. Tapi, jumlahnya banyak sekali," katanya. Terkadang, kebosanan juga menyerang Mahfud. Namun, karena memenuhi kewajiban undang-undang, rasa jenuh itu harus dikuburnya dalam-dalam. "Saya berusaha maksimal jangan sampai bosan," terangnya.

Saat menangani sengketa hasil pemilu tersebut, Mahfud juga berusaha menutup pintu komunikasi dengan pihak luar. Apalagi mereka yang terkait dengan sengketa pemilu tersebut. "Banyak SMS yang mencoba mengajak membicarakan sengketa. Tapi, saya tolak. Semuanya saya tolak," ungkapnya.

Mahfud juga menolak semua tamu yang ingin menemuinya. "Kadang ada teman lama yang pingin ketemu. Mereka juga saya tolak," ungkapnya.

Dalam waktu satu bulan, para hakim di Mahkamah Konstitusi (MK) harus menyelesaikan sedikitnya 620 perkara sengketa pemilu legislatif. Agar selesai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News