Ribetnya Para Hakim Mahkamah Konstitusi Tangani Sengketa Pemilu

Ada Jeda Istirahat, Mahfud Sempatkan Pijat

Ribetnya Para Hakim Mahkamah Konstitusi Tangani Sengketa Pemilu
Ribetnya Para Hakim Mahkamah Konstitusi Tangani Sengketa Pemilu

Namun, saat sidang sengketa hasil pemilu tersebut bergulir, banyak tamu yang nekat. "Mereka tak mau menemui di kantor. Tapi, saat saya pulang, tahu-tahu mereka sudah menunggu di depan pintu pagar. Yang ini juga saya tolak," ungkapnya.

Sebagai orang Madura, Mahfud mengaku banyak kiai yang ingin bertemu langsung dengan dia. "Kalau kiai yang datang, saya tak mau tahu namanya dulu. Sebab, kalau tahu namanya, saya wajib menemui. Tapi, mereka juga harus saya tolak," terangnya.

Lain lagi cerita Maria Farida Indrati. Dia adalah satu-satunya hakim konstitusi wanita di MK. Wanita 63 tahun itu punya cara tersendiri untuk mengatasi kebosanan dalam menghadapi setumpuk berkas perkara. "Kadang kebosanan datang juga. Tapi, mereka yang bersengketa kreatif. Ada yang bersaksi dengan menggunakan busana suku Dayak. Jadi menarik," terangnya.

Saat sidang, selain harus mampu membunuh rasa bosan, hakim konstitusi juga harus telaten. Terutama saat memeriksa saksi. "Saya juga harus telaten karena ada juga partai yang mau menghadirkan 150 saksi sekaligus. Nanti kami akan lihat lagi," jelasnya.

Dalam waktu satu bulan, para hakim di Mahkamah Konstitusi (MK) harus menyelesaikan sedikitnya 620 perkara sengketa pemilu legislatif. Agar selesai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News