Ribuan 'Aljazziyah' Padati Malam Puncak Jazz Gunung di Bromo
jpnn.com, PROBOLINGGO - Suasana malam puncak Jazz Gunung terasa hangat. Ribuan penonton di Amfiteater Terbuka Jiwa Jawa Resort Bromo Bromo yang berada di kawasan Hotel Java Banana, Sabtu (19/8) malam, penuh sesak dengan kehadiran penonton.
Memasuki tahun ke sembilan, pagelaran musik yang didukung Kementerian Pariwisata itu sukses memadukan alunan musik Jazz dengan hawa dan pemandangan sejuk khas pegunungan.
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengapresiasi event ini.
"Kegiatan tahunan ini dampaknya luar biasa bagi masyarakat. Sebaiknya waktunya harus sudah pasti. Dan semua harus dipromosikan jauh-jauh hari. Dari mulai event hingga Beyond Bromo juga diperhatikan seperti menjual paket-paket dan sebagainya. Kalau di create serius, hasilnya pasti berdampak besar bagi perekonomian warga Tengger," ucap Esthy, Minggu (20/8).
Esthy juga mengapresiasi ribuan penggemar musik jazz tumplek bleg menikmati alunan dan lentingan gitar yang menggema dalam jazz tersebut. Alunan arransemen jazz mengiringi lagu daerah membuat semua penonton terpikat dan berjoget tak memperdulikan rasa dingin menyengat. "Semua menikmati udara dingin di Bromo dengan lantunan musik Jazz," ujarnya.
Sementara itu, Sigit Pramono, penggagas Jazz Gunung mengapresiasi kehadiran ribuan jamaah Aljazziyah (sebutan penggemar jazz). Ia mengatakan, tidak banyak gelaran musik jazz yang bisa melewati tahun ke sembilan.
“Terima kasih kepada para pengunjung yang sudah mendukung acara ini,” ujarnya. Sigit juga merefleksikan musik jazz tahun ini sebagai bagian perayaan kemerdekaan HUT ke-72 RI.
Meski perayaan Jazz Gunung tahun ini telah usai, konsep yang jauh lebih menarik menurut Sigit, sudah disiapkan. Rencananya, tahun depan gelaran serupa akan disajikan lebih lama, yakni 3 hari. Alasannya, penggemar Jazz Gunung semakin banyak.
Suasana malam puncak Jazz Gunung terasa hangat. Ribuan penonton di Amfiteater Terbuka Jiwa Jawa Resort Bromo Bromo yang berada di kawasan Hotel Java
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga