Ribuan Anak di Papua Barat Putus Sekolah, Irjen Daniel: Saya Prihatin
jpnn.com, MANOKWARI - Kapolda Papua Barat Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga mengaku prihatin ketika mengetahui ribuan anak di tempatnya bertugas putus sekolah.
"Saya prihatin karena di era otsus, masih ada ribuan generasi emas masa depan Papua Barat tidak bisa melanjutkan pendidikan," ujar Kapolda dalam sebuah acara focus group discussion (FGD) bertajuk pendidikan di Manokwari, Selasa (27/9).
Daniel mengatakan Polda Papua Barat melalui direktorat pembinaan masyarakat (Dit Binmas) akan turut berkontribusi melalui intervensi program.
Tujuannya untuk memacu semua pemangku kepentingan agar peduli terhadap generasi putus sekolah tersebut.
"Pendidikan bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah, atau lembaga pendidikan semata, tetapi semua pihak untuk bersama mencari solusi agar semua yang putus sekolah bisa kembali mengenyam pendidikan," ujar dia.
Dalam kesempatan itu, dia juga berkomitmen mengawal anggaran pendidikan di Papua Barat agar penggunaannya tepat sasaran dan menjawab kebutuhan masyarakat dalam dunia pendidikan.
“Kami sudah menggelar rapat dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Inspektorat Papua Barat untuk melaksanakan pengawasan anggaran pendidikan agar penggunaannya sesuai dengan apa yang direncanakan,” ujar Daniel.
Akademisi dari Universitas Papua Profesor Agus Sumule membeberkan data anak-anak putus sekolah di Provinsi Papua Barat mencapai 68.988 orang tersebar di 13 kabupaten dan kota.
Kapolda Papua Barat Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga prihatin setelah mengetahui banyak anak yang putus sekolah di wilayahnya.
- Lestari Moerdijat Tekankan Pentingnya Efektivitas dan Transparansi Pemanfaatan Anggaran Pendidikan
- Cegah Anak Putus Sekolah, RK-Suswono Usung Program Pendidikan Dasar-Menengah Gratis
- Ini Kata Kapolda NTT Irjen Daniel soal Nasib Ipda Rudy Soik
- Irjen Daniel Silitonga Berantas TPPO dari Akar Rumput
- Kolaborasi Prabowo dan Ahmad Ali-AKA Solusi Tepat Atasi Anak Putus Sekolah di Sulteng
- JK Sebut Pemerintah Bisa Jatuh Kalau Anggaran 20 Persen Buat Pendidikan Diturunkan