Ribuan Aparat Amankan MK, Hasto PDIP Membatin Penabur Angin akan Menuai Badai
jpnn.com, JAKARTA - Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengomentari pengerahan ribuan aparat yang akan mengamankan Mahkamah Konstitusi (MK) saat pembacaan putusan atas uji materi usia capres-cawapres dalam Undang-Undang Pemilihan Umum (UU Pemilu) pada Senin ini (16/10/2023).
Setidaknya sekitar 1.900 aparat gabungan dari TNI dan Polri akan menjaga MK pada persidangan hari ini.
Hasto menilai pengamanan yang melibatkan ribuan aparat itu sudah berlebihan. Menurut dia, ancaman tentang aksi demo mengepung MK tidak akan muncul jika lembaga yang dipimpin Anwar Usman itu benar-benar menegakkan konstitusi.
“Pengamanan yang berlebihan seharusnya tidak diperlukan selama konstitusi benar-benar ditegakkan dan tidak ada vested of interest (kepentingan perorangan atau kelompok tertentu, red) serta sikap kenegarawanan dikedepankan,” ujar Hasto melalui layanan pesan ke media.
Penyandang gelar doktor ilmu geopolitik dari Universitas PErtahanan (Unhan) itu menjelaskan PDIP melarang seluruh anggota, kader, dan simpatisannya berunjuk rasa di MK.
“PDI Perjuangan menginstruksikan agar seluruh simpatisan, anggota dan kader, serta pendukung Ganjar Pranowo untuk tidak melakukan demo ke MK,” imbuh Hasto.
Politikus asal Yogyakarta itu juga menyinggung soal karma atau akibat yang harus ditanggung dari perbuatan.
Hasto meyakini praktik lancung ataupun upaya menyeret MK kepada kepentingan kelompok tertentu akan mendatangkan karma.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai pengerahan ribuan aparat gabungan dari TNI dan Polri demi mengamankan MK pada persidangan hari ini sudah berlebihan.
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Wihadi Sebut PDIP Buang Muka
- Sebegini Nilai Terbaru Investasi di IKN, Bikin Kaget
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto
- Deddy Sitorus Ungkap Anomali dari Banyaknya Spanduk yang Serang PDIP
- Ada yang Ingin Mengacak-acak Internal PDIP, Mega Perintahkan Satgas Siaga-1