Ribuan Buruh Peringati 'May Day'
Sabtu, 01 Mei 2010 – 12:36 WIB
JAKARTA - Ribuan buruh dan berbagai elemen masyarakat, Sabtu (1/5), tumpah-ruah di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, dalam rangka peringatan Hari Buruh, atau yang dikenal dengan sebutan May Day, yang jatuh pada hari ini. Massa dari Jabodetabek itu sudah berkumpul sejak pagi. Puluhan bus yang mengangkut massa terlihat hingga beberapa meter panjangnya. Tak pelak, aksi kali ini membuat jalan seputaran HI macet total. "Di mana dalam hal ini, buruh dan masyarakat miskin tidak (kunjung) mendapatkan perlindungan terkait kesehatan," ungkap Syafrudin, salah seorang buruh asal Bekasi yang mengikuti aksi May Day tersebut, di Bundaran HI.
Dalam aksi peringatan May Day kali ini, buruh dan berbagai ormas serta LSM menuntut adanya reformasi sistem jaminan sosial. Mereka menuntut agar pemerintah segera merealisasikan berbagai regulasi yang dibutuhkan untuk menjalankan Undang-undang nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Berbagai kreativitas dan gaya pun dimunculkan oleh para peserta aksi. Ada yang mengenakan topeng, memakai jubah putih, dan lain sebagainya.
Baca Juga:
Menjelang siang, massa yang berada di Bundaran HI itu pun terus bertambah. Terlihat hampir dari segala penjuru massa memasuki kawasan bundaran air mancur tersebut. Sementara, massa dari elemen yang tergabung dalam Komite Aksi Jaminan Sosial Untuk Buruh dan Rakyat Indonesia misalnya, terus meneriakkan orasi terkait belum diregulasikannya UU 40/2004 tersebut.
Baca Juga:
JAKARTA - Ribuan buruh dan berbagai elemen masyarakat, Sabtu (1/5), tumpah-ruah di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, dalam rangka peringatan
BERITA TERKAIT
- ATI & PASEO Gencarkan GET Bagi Pelajar Sekolah
- Kaget Lihat Jalan Rusak Parah di Kabupaten Serang, Mendes Yandri Hubungi Menteri PU
- Tangis Guru Honorer Supriyani Pecah Setelah Divonis Bebas
- Tips Obati Penyakit Asam Lambung dari IDI Banyumas
- Tok, Majelis Hakim Vonis Bebas Honorer Supriyani
- Jadi Tersangka, Gubernur Rohidin Singgung soal Pilkada