Ribuan Calon Advokat Ikuti UPA yang Digelar DPN Peradi Pimpinan Otto Hasibuan

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 3.065 orang calon advokat mengikuti Ujian Profesi Advokat (UPA) yang digelar DPN Peradi secara serentak di 41 kota, termasuk Jakarta pada Sabtu, (29/6).
“Pada 41 kota di Indonesia, termasuk Papua, Medan, Aceh, dan sebagainya. Dominan peserta di Jakarta, hampir 1 ribu. Jadi 35 persen di Jakarta. Ini kami lakukan 2 kali setahun. Rata-rata yang ikut ujian itu 6-7 ribu,” kata Ketua Umum DPN Peradi Otto Hasibuan seusai meninjau pelaksanaan UPA Peradi di Untar, Jakarta.
Otto menjelaskan pihaknyamenggelar UPA di puluhan kota demi memudahkan para calon advokat Peradi untuk mengikuti ujian. Mereka tidak perlu datang ke Jakarta yang memerlukan biaya dan waktu.
“Kami yang menurunkan tim ke sana,” ujar Otto.
Otto menegaskan UPA ini zero Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) demi menjaga kualitas advokat serta melahirkan advokat-advokat andal, profesional, dan berintegritas.
“Sejak dari dulu, ujian ini betul-betul dilaksanakan dengan zero KKN, bahkan kita menyerahkankan kepada outsourcing untuk menyelenggarakan ujian ini,” katanya.
Peradi, lanjut Otto, dalam UPA ini hanya sebagai observer dari pihak penyelenggara UPA, bukan mengawasi peserta ujiannya. Para calon advokat ini diharapkan bisa lulus UPA meski Peradi menerapkan standar yang cukup tinggi.
Terlebih lagi, ujar Otto, Peradi melalui semua DPC telah melaksanakan Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) hingga tryout untuk membekali mereka tentang standar yang perlu dipenuhi jika ingin menjadi advokat Peradi.
DPN Peradi mengadakan ujian profesi advokat yang digelar serentak pada 41 kota di Indonesia.
- Otto Hasibuan Minta Para Advokat Peradi Bisa Patuhi Kode Etik
- Advokat Pertanyakan Urgensi Hak Imunitas Jaksa: Lebih Baik Dihilangkan
- Gegara ini, Sumpah Advokat Razman Arif Nasution Dibekukan
- Abraham Sridjaja: Revisi UU Advokat Harus Segera Dibahas
- Otto Hasibuan Ungkap Kondisi 7 Terpidana Kasus Pembunuhan Vina
- Peradi Heran Ada PKPA yang Pesertanya Bukan Sarjana Hukum