Ribuan e-KTP Tercecer Diikuti Hoaks, Zudan Meradang

Ribuan e-KTP Tercecer Diikuti Hoaks, Zudan Meradang
Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri Zudan Arif Fakhrulloh. Foto: Humas Kemendagri

jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh membantah rumor yang menyebut pihaknya sengaja menyembunyikan ribuan lembar e-KTP di Bogor.

Rumor sebelumnya berkembang menyusul peristiwa tercecernya sejumlah e-KTP di Jalan Raya Salabenda Semplak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/5), saat akan dibawa dari kantor Dukcapil di Pasar Minggu ke gudang peyimpanan sementara di Semplak.

"Kami tegaskan, itu yang ada di Semplak merupakan gudang resmi Kemendagri. Jadi bukan tempat untuk menyembunyikan KTP elektronik. Ini berita hoaks. Di gudang Kemendagri itu tak ada KTP elektronik palsu, yang ada KTP asli yang sudah rusak," ujar Zudan di Kemendagri, Jakarta, Senin (28/5).

Zudan juga membantah rumor yang menyebut ada e-KTP yang diperuntukkan bagi warga negara asing. Menurutnya, rumor itu sama sekali tidak benar.

"Kemarin juga muncul berita hoaks. Isinya kira-kira begini 'pantesan KTP gua ga jadi-jadi hampir setahun, blangko ditemukan atas nama warga asing'. Kami pastikan itu tidak benar. Pihak kepolisian juga sudah mengecek, bahwa e-KTP yang dibawa ke gudang di Semplak merupakan barang rusak," ucapnya.

Mantan Penjabat Gubernur Gorontalo ini lebih lanjut menyatakan, ada dua jenis kerusakan pada e-KTP yang hendak disimpan di Semplak. Yaitu,elemen datanya rusak sehingga nama atau tempat tanggal lahir tidak lengkap. Kemudian fisik e-KTP-nya yang rusak. Misalnya, sobek atau melengkung.

"Tadi disampaikan oleh penyidik (Polres Kabupaten Bogor) bahwa yang tercecer berjumlah sekitar enam ribu keping. Semua sudah dirapikan. Kategorinya dua kerusakan tadi. Kalau dilihat kok bagus, nah itu yang rusak elemen datanya, yang terlihat melengkung, sobek juga banyak," pungkas Zudan. (gir/jpnn)


Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh membantah rumor yang menyebut ribuan e-KTP yang tercecer hendak disembunyikan.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News